24 April – Peringatan Hari Solidaritas Asia-Afrika

24 April – Peringatan Hari Solidaritas Asia-AfrikaBetantt.com, Hari solidaritas diperingati setiap tanggal 24 April.

Peringatan hari solidaritas bermula dari acara Konferensi Asia Afrika yang bertempat di Gedung Merdeka, Kota Bandung.

Gedung Merdeka kini telah menjadi sebuah museum di jalan Asia Afrika, Kota Bandung.

Dahulu gedung ini sempat menjadi saksi bisu tempat diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika pada tanggal 18-24 April 1955.

Hari solidaritas ini berlangsung tepat ditengah berkecamuknya perang dingin yang memecah dunia menjadi dua kubu yaitu kelompok blok barat dan kelompok blok timur.

Menanggapi situasi sengit ini, sekelompok negara di kawasan Asia dan Afrika pun bersatu dengan visi yang sama yaitu mewujudkan perdamaian dunia dan melawan penjajahan antar bangsa.

24 April - Peringatan Hari Solidaritas Asia-Afrika
24 April – Peringatan Hari Solidaritas Asia-Afrika

Hari Solidaritas: Konferensi Asia Afrika Akhir Dari Rangkaian Konferensi

Hari solidaritas ini kemudian menjadi momen pelaksanaan Konferensi Asia Afrika yang merupakan hasil dari Konferensi Colombo di Sri Lanka pada tanggal 28 April-2 Mei 1954 dan Konferensi Bogor pada tanggal 22-29 Desember 1954. Kedua konferensi tersebut dihadiri oleh perdana menteri dari 5 negara penyelenggara Konferensi Asia Afrika. Beberapa perdana menteri tersebut terdiri dari Perdana Menteri Indonesia, Sri Lanka Sir, India, Pakistan, dan yang terakhir adalah Myanmar.

Saat pelaksanaan Konferensi Colombo di Sri lanka, Ali Sastroamijoyo sempat mengusulkan untuk menggelar konferensi yang mencakup negara-negara di Kawasan Asia dan Afrika dengan Indonesia sebagai tuan rumahnya. Usulan Perdana Menteri Ali Sastroamijoyo kemudian disepakati oleh para peserta yang hadir. Setelah itu dilaksanakanlah Konferensi Bogor yang menghasilkan beberapa keputusan terkait pelaksanaan Konferensi Asia Afrika.

Keputusan-keputusan tersebut melingkupi penetapan lokasi yang akhirnya ditetapkan untuk dilaksanakan di Kota Bandung. Keputusan selanjutnya adalah mengenai waktu pelaksanaan Konferensi Asia Afrika yang akhirnya ditetapkan pada tanggal 18-24 April 1955. Keputusan yang terakhir adalah meliputi penetapan negara-negara peserta Konferensi Asia Afrika dan tema yang akan didiskusikan saat konferensi berlangsung.

Hari Solidaritas: Konferensi Asia Afrika Dihadiri Oleh Lebih Dari 29 Negara

Konferensi Asia Afrika pada akhirnya berlangsung dan dihadiri oleh 29 negara. negara-negara tersebut didominasi oleh negara yang belum dan baru saja merdeka. beberapa negara yang turut menghadiri perhelatan Konferensi Asia Afrika ini terdiri dari:

  1. Afganistan
  2. Arab Saudi
  3. Myanmar
  4. Sri Lanka
  5. Republik Rakyat Tiongkok
  6. Ethiopia
  7. Pantai Emas (sekarang Ghana)
  8. India
  9. Indonesia
  10. Irak
  11. Iran
  12. Jepang
  13. Kamboja
  14. Laos
  15. Lebanon
  16. Liberia
  17. Libya
  18. Mesir
  19. Nepal
  20. Pakistan
  21. Filipina
  22. Sudan
  23. Suriah
  24. Thailand
  25. Turki
  26. Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara)
  27. Republik Vietnam (Vietnam Selatan)
  28. Kerajaan Mutawakkilīyah Yaman (Yaman Utara)
  29. Yordania

Selain negara-negara di atas, Konferensi Asia Afrika pun turut dihadiri oleh perwakilan negara yang berstatus sebagai pengamat atau observer. Negara-negara pengamat tersebut terdiri dari perwakilan dari negara Siprus, Maroko, Tunisia, Brasil, Aljazair, Palestina, dan Afrika Selatan. Total delegasi negara yang hadir pada momen hari solidaritas tersebut mencapai 1.500 orang.

Para delegasi negara tersebut kemudian diakomodasi di Hotel Homann, Hotel Preanger, dan penginapan lain di sepanjang Jalan Cipaganti, Lembang, dan Ciumbuleuit. Selain para delegasi negara, hari solidaritas ini pun turut dimeriahkan dengan kehadiran 500 orang wartawan lokal dan asing.

Pemerentah Indonesia menyediakan berbagai transportasi untuk memenuhi kebutuhan transportasi para delegasi negara. Agar dapat mengantar para delegasi negara dari dan menuju penginapan serta lokasi acara di Gedung Merdeka dan Gedung Dwiwarna, Pemerintah Indonesia menyiapkan:

  • 143 mobil
  • 30 taksi
  • 20 bus
  • 230 supir
  • 350 ton bensin
  • 175 ton cadangan bensin

Hari Solidaritas: Pencetusan Dasasila Bandung

24 April - Peringatan Hari Solidaritas Asia-Afrika
24 April – Peringatan Hari Solidaritas Asia-Afrika

Konferensi Asia Afrika ini berlangsung selama tujuh hari. Salah satu momen bersejarah sebelum berlangsungnya cara Konferensi Asia Afrika adalah adanya momen langkah bersejarah yang dikenal sebagai the Bandung walks. Langkah bersejarah ini berlangsung pada pukul 08.30 WIB tanggal 18 April. Penutupan Konferensi Asia Afrika dilakukan pada malam hari tanggal 24 April 1955 tepat pada hari solidaritas.

Acara Konferensi Asia Afrika diisi oleh berbagai sidang-sidang yang membahas masalah politik, ekonomi, dan kebudayaan. Meskipun para delegasi negara berasala dari berbagai latar belakang ras, agama, dan pandangan politik, namun semua berjalan dengan lancar. Kelancaraan diskusi berkat adanya sistem musyawarah dan mufakat serta rasa toleransi dan kekeluargaan di antara para peserta. Oleh karena itu Konferensi Asia Afrika dapat berjalan lancar dan tidak menemui kebuntuan.

Konferensi Asia Afrika akhirnya menghasilkan berbagai konsensus yang isinya meliputi poin-poin seperti berikut:

  1. Kerja sama ekonomi
  2. Kerja sama kebudayaan
  3. Hak-hak asasi manusia dan hak menentukan nasib sendiri
  4. Masalah rakyat jajahan
  5. Masalah-masalah lain
  6. Deklarasi tentang memajukan perdamaian dunia dan kerja sama internasional

Deklarasi yang disebutkan pada poin ke-6 selanjutnya dikenal dengan nama Dasasila Bandung atau the ten principles of Bandung. Isi dari Dasasila yang isinya adalah:

  1. Menghormati hak-hak asasi manusia dan menghormati tujuan-tujuan dan prinsip-prinsip dalam Piagam PBB.
  2. Menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah semua negara.
  3. Mengakui persamaan derajat semua ras serta persamaan derajat semua negara besar dan kecil.
  4. Tidak campur tangan di dalam urusan dalam negeri negara lain.
  5. Menghormati hak setiap negara untuk mempertahankan dirinya sendiri atau secara kolektif, sesuai dengan Piagam PBB.
  6. Tidak menggunakan pengaturan-pengaturan pertahanan kolektif untuk kepentingan khusus negara besar mana pun serta tidak melakukan tekanan terhadap negara lain mana pun.
  7. Tidak melakukan tindakan atau ancaman agresi atau menggunakan kekuatan terhadap keutuhan wilayah atau kemerdekaan politik negara mana pun.
  8. Menyelesaikan semua perselisihan internasional dengan cara-cara damai, seperti melalui perundingan, konsiliasi, arbitrasi, atau penyelesaian hukum, ataupun cara-cara damai lainnya yang menjadi pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan Piagam PBB.
  9. Meningkatkan kepentingan dan kerja sama bersama.
  10. Menjunjung tinggi keadilan dan kewajiban-kewajiban internasional.

Baca Juga:

Sekian informasi seputar 24 April – Peringatan Hari Solidaritas Asia-Afrika. Semoga bermanfaat. Salam.

Leave a Comment