Pantai Bo’a, View Indah dan Ombaknya Yang Menantang

Pulau Rote di selatan Indonesia ini penuh dengan atraksi laut yang indah, yang menarik wisatawan dari domestik dan mancanegara. Salah satunya adalah Pantai Bo’a. Pantai ini terletak di kabupaten Rote Ndao, provinsi NTT, lebih tepatnya di desa Bo’a, di Kecamatan Rote Barat, pada jarak sekitar 7,5 km dari pusat kabupaten.

Pantai Bo'a, View Indah dan Ombaknya Yang Menantang
Pantai Bo’a, View Indah dan Ombaknya Yang Menantang

Bagi mereka yang suka berselancar, pantai ini tidak asing dengan para peselancar internasional, karena gulungan ombak di Pantai Bo’a sangat terkenal, dengan tinggi gelombang hingga 7 kali lipat dari gulungan dan merupakan yang terbesar setelahnya. Hawaii. Hampir setiap musim ombak, dari September hingga Oktober, di pantai Bo’a sering menjadi tuan rumah acara olahraga selancar lokal dan internasional.

https://www.instagram.com/p/CFBcJTEnjmV/

Saat itulah peselancar nasional dan asing pergi ke Pantai Bo’a. Bahkan lebih istimewa dengan gelombang lautnya yang disebut “gelombang G”, yang sangat cocok untuk berselancar, menyelam atau berlayar. Tidak hanya ombak yang menjadi primadona, tapi panorama pasir putih, laut biru dan alam yang indah juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta pantai. Selain berselancar, pengunjung juga dapat menikmati kegiatan air lainnya seperti berenang, menyelam, memancing, dan mengunjungi Pulau Ndana (pulau paling selatan Indonesia). Selain itu, pengunjung juga dapat belajar tentang adat dan budaya penduduk Rote dengan mengunjungi desa-desa setempat.

https://www.instagram.com/p/CHjBADpFV2h/

Akses ke tempat-tempat wisata Pantai Bo’a

Akses ke Pulau Rote dari Kupang dapat diperoleh melalui udara atau laut, dengan penjelasan terperinci berikut:

  1. Melalui udara, pengunjung dapat menerbangkan pesawat dari Bandara El Tari Kupang ke Bandara Lekunik Rote, menggunakan maskapai penerbangan yang melayani Kupang-Rote-Kupang, Trans Nusa dan Susi Air, dengan biaya sekitar Rp.200.000 hingga Rp.300.000 . Jadwal adalah 3 kali seminggu, yaitu Senin, Rabu dan Jumat / Sabtu (jadwal dapat berubah tergantung pada situasi dan kondisi cuaca).
  2. Melalui laut, ada 2 pilihan kapal alternatif, yaitu menggunakan kapal lambat (feri) dan kapal cepat (kapal motor). Jika pengunjung memilih menggunakan kapal feri, waktu keberangkatan adalah pukul 08:00 WITA dari Pelabuhan Bolok, Kupang, lalu berlabuh di Pelabuhan Pantai Baru, Rote. Penyeberangan memakan waktu sekitar 3 hingga 4 jam (tergantung pada kondisi cuaca dan laut). Biaya untuk menyeberangi feri reguler Kupang-Rote adalah 54.000 rupee per orang. Bagi pengunjung yang ingin membawa kendaraan bermotor dari Kupang, akan dikenakan biaya 116.000 rupee (untuk biaya seseorang dan sepeda motor). Dan bagi mereka yang memilih tempel alternatif yang berangkat dari pelabuhan Tenau, Kupang, dengan waktu keberangkatan pukul 08:00 WITA. Perjalanan dengan kapal motor memakan waktu sekitar 1,5 hingga 2 jam tergantung pada angin dan ombak di laut.Harga kapal cepat sekitar Rs 160.000 untuk kelas ekonomi dan Rs 190.000 untuk kelas bisnis.

https://www.instagram.com/p/B_CJj9KHb_3/

Setibanya di pelabuhan Pantai Baru, pengunjung ke Rote Ndao akan dapat melanjutkan perjalanan mereka ke kota Ba’a (ibukota Kabupaten Rote Ndao), sebuah kota kecil dengan populasi besar dan terkenal sebagai pusat Pulau Rote.

Baca juga:

Jarak dari Pelabuhan Pantai Baru ke Kota Ba’a adalah sekitar 45 menit, dengan kondisi jalan beraspal yang mulus. Untuk sampai ke Pantai Bo’a dari Ba’a, pengunjung dapat menggunakan layanan perjalanan atau bus seharga Rp.50.000 atau menyewa ojek dengan tarif mulai dari Rp.50.000 hingga Rp.100.000. Sekitar 40 km dari Kota Ba’a, para tamu dapat berkendara ke Pantai Bo’a dalam perjalanan bermotor 1,5 jam. Dalam perjalanan ke Bo’a, pengunjung akan melihat pemandangan alam Rote yang unik, masih indah dan tenang.

Sekelompok pulau kecil dengan bentangan laut di tepi jalan, perbukitan dan hamparan luas sabana akan menemani perjalanan Anda. Ini juga sering terlihat pada garis pohon Lontar, sebuah pohon di mana serat daun digunakan sebagai kerajinan tangan oleh masyarakat setempat. Jadi jangan heran jika Rote mendapat julukan Pulau Sejuta Lontar.

Fasilitas pendukung, seperti toilet dan warung makan di sekitar Pantai Bo’a, masih minim. Pengunjung disarankan untuk membeli dan mengisi ulang persediaan, peralatan, atau kebutuhan lain di kota Ba’a. Tetapi bagi pengunjung yang ingin menghabiskan malam yang tenang, karena mereka tidak jauh dari Pantai Bo’a, yang terletak di wilayah Nembrala, ada banyak akomodasi dengan harga berbeda yang dapat disesuaikan dengan anggaran Anda.

 

Leave a Comment