10 Naskah Drama Natal Pemuda dan Anak Sekolah Minggu Terbaru

10 Naskah Drama Natal Pemuda dan Anak Sekolah Minggu Terbaru 2021. Drama Natal ini menyajikan kisah kelahiran Kristus dalam berbagai cara.

Dan berfungsi sebagai sebuah pengenalan yang baik pada tema kristiani yang mana saja. Drama Natal ini harus ditampilkan pada situasi yang ramai sekali.

Naskah Drama Natal Tentang Kasih

Naskah Drama Natal Pemuda dan Anak Sekolah Minggu Terbaru
Naskah Drama Natal Pemuda dan Anak Sekolah Minggu Terbaru

DRAMA NATAL :

KASIH ALLAH ITU NYATA

Pemeran:

Narator

Maria

Yusuf

Bayi Yesus (Boneka)

Pemimpin Gembala

Para Gembala

Majus 1, 2 dan 3

Anak 1, 2, 3

Penyanyi 1 dan 2

Pemeran Baju

Pemeran Sepatu

Pemeran Mainan

Penjual Koran

Suara Tuhan

Narator  :     

Kasih Allah sudah dinyatakan bagi dunia dengan mengutus Anak-Nya yang tunggal Yesus Kristus ke dalam dunia. Yesus datang untuk kita. Yesus lahir bagi kita. Ia dilahirkan oleh perawan Maria,  di sebuah kota kecil di Betlehem. Wajah Maria cerah berseri, bayi yang Kudus dibuainya. Bayi kecil itu dibaringkan dalam palungan dan di bungkus dengan lampin. Bayi Yesus tidur dengan tenang, di malam yang hening, sunyi dan senyap. Maria dan Yusuf menjaga-Nya.

Narator  :

Malak Sorga bersukacita karena kelahiran-Nya, terdengar tembang Malaikat bergema di Efrata : “Kemuliaan bagi Alah di tempat yang Maha Tinggi dan damai sejahtera di bumi, di antara manusia yang berkenan kepada-Nya”. Para gembala segera meninggalkan padang gembalaan dan menjumpai bayi itu.

(Adegan gembala-gembala masuk)

Pemimpin Gembala :

Teman – teman Mari kita pergi ke Betlehem dan melihat apa yang terjadi di sana.

Gembala – Gembala          :

Ayo kita pergi

Narator  : 

Para gembala menerima kabar mulia dan menjadi saksi kelahiran-Nya, bukan para ahli kitab, bukan para nabi, bukan raja Yerusalem, bukan pula Kaisar dari Roma. Itulah kasih Tuhan yang besar, kasih tanpa pandang bulu.

(Lagu : Slamat –  Slamat Datang –

Adegan para gembala keluar)

Narator  :  

Dari Timur tempat yang jauh, tak ketinggalan para Majus. Dengan mengikuti bintang yang menjadi penunjuk arah, mereka mencari Raja Sorga yang telah lahir. Mereka datang untuk menyembah-Nya dan mempersembahkan Emas, Kemenyan dan Mur.

(Adegan masuk para Majus)

Majus 1  :

Lihat itulah bintang-Nya.

Majus 2  :

Wah,,Akhirnya kita sampai juga

Majus 3  :

Ayo kita masuk dan memberi persembahan ini.

(Adegan para Majus memberi persembahan)

Narator  : 

Para Majus menyembah-Nya sebagai tanda kedatanganNya bagi segala bangsa. Itulah kasih Allah yang besar. Kasih bagi segala bangsa, kasih bagi semua orang. Lalu para Majuspun pulang mengikuti jalan yang lain.

(Para Majus Keluar)

Narator  :

Itulah Natal pertama di Betlehem. Natal tanpa petasan, Natal tanpa SinterKlas, Natal tanpa pohon terang, Natal tanpa kelap – kelip lampu Natal. Tetapi Kasih Allah yang menjadi sukacita di hati Maria dan Yusuf, di hati para Gembala dan para Majus. Kasih Allah menjadi sukacita bagi dunia juga bagi kita yang merayakan Natal di tahun 2012 ini.

(Lagu : HAI DUNIA GEMBIRALAH)

Narator  :

Gereja – gereja merayakan Natal di tahun ini dengan tema: ALLAH TELAH MENGASIHI KITA. Bukti Kasih Allah sudah dinyatakan di dalam Yesus Kristus: di Betlehem – menuju Golgota – Kubur Kosong dan KenaikanNya kembali ke Sorga. Sekarang apakah yang harus kita buat untuk merayakan Natal???? Apa gerangan yang dipikirkan anak – anak di hari Natal ini???

Seorang Anak      :

Di hari Natal, kami mau mempersembahkan sebuah tarian untuk Tuhan Yesus. Semoga Tuhan Yesus senang dengan tarian kami.

(Kelompok Tarian Mempersembahkan Tarian)

Penyanyi 1    :    

Di hari natal, kami mau mempersembahkan suara emas kami untuk Tuhan Yesus.

Penyanyi 2    :     

Tuhan itu bertahta di atas puji – pujian jadi hidup kami mau kami pakai untuk memuji Tuhan.

(Kelompok Nyanyian mempersembahkan Nyanyian)

Narator  :

Itulah Natal saat ini, ada yang bernyanyi untuk Tuhan, ada yang menari untuk Tuhan tapi ada juga anak – anak yang ingin mendapatkan hadiah dari Papa dan Mama.

(Adegan anak – anak yang duduk sedih

karena mau baju baru, sepatu baru dsb)

Anak 1   :

Saya mo baju baru dari Mama, supaya saya bisa cantik di hari Natal.

Anak 2   : 

Saya mo minta saya pu Bapa, belikan saya sepatu baru. Karena saya pu sepatu su rusak.

( Pemeran Baju dan Sepatu masuk)

Suara Baju    :  

Hai semua lihatlah saya, saya adalah baju. Semua orang pasti membutuhkan baju. Kalian pasti tidak pernah melupakan saya. Setiap Tahun, apalagi kalau Hari Natal tiba, banyak anak – anak yang meminta Papa Mama beli baju Baru.

Suara Sepatu :     

Hallo sobat – sobat, kalian pasti kenal saya kan??? Saya adalah sepatu, kalian pasti pakai sepatu kalau ke sekolah atau ke gereja atau ke kantor, apalagi kalau Natal. Orang – orang akan mengeluarkan uang banyak untuk membeliku. (berhenti sebentar)

Suara Baju    :

Tapi sayang…..kami hanya dipakai beberapa kali saja, setelah itu kami akan rusak, baju akan menjadi kain lap. Dan aahh kau sepatu kalau sudah butut dan rusak pasti akan dibuang.

Narator  :

Saudara – saudara ternyata, Baju maupun sepatu seindah dan semahal apapun tidak dapat menjadi hadiah yang abadi.

(Pemeran Baju dan Sepatu Keluar –

Pemeran Mainan masuk)

Anak 1   :

Apa ee yang bagus dan tidak rusak di hari Natal ini???

Suara Mainan : 

Haiii semua saya Mainan,,,mobil-mobilan yang paling bagus, pake remot lagi. Coba pegang remotenya. (Memberi remot untuk seorang anak) Nah coba lihat..ngeng ngeng…ngeng.

Anak 2   :

Wah bagus sekali…

Suara Mainan :     

Ayo belilah saya sebagai hadiah Natal,,,tapi sayangnya meskipun saya disukai anak – anak seringkali anak – anak juga membanting saya. Akhirnya saya rusak dan dibuang.

Narator  :

Saudara – saudara, sebagus apapun mainan, suatu saat akan rusak. Mainan tidak dapat memberi sukacita abadi kepada kalian.

Anak 3   :

Lalu apa yang dapat memberi sukacita abadi???

(Pemeran Mainan keluar –

Kelompok Penjual Koran Masuk )

Penjual Koran      :

Koran…koran…koran…koran,,,berita terbaru, berita hangat, siapa yang mau beli???

Anak 1   :

Weh kam keluar dari sini, ini bukan pasar. Tong ada pikir – pikir apa yang tidak rusak, apa yang bisa memberi sukacita abadi di hari Natal.

Anak 2   :

Kam pergi sana, kam bikin rusak acara saja.

Penjual Koran      :     

Tolonglah kami, kami menjual Koran ini supaya bisa makan. Kalau tidak kami akan kelaparan.

Anak 3   :

Ahh omong kosong saja, kalo kitong ada uang itu bukan untuk beli kam pu Koran, tong mo beli petasan, mo beli baju baru, mo beli sepatu baru. Ubtuk apa beli kam pu Koran,,,ciih bikin buang – buang uang saja.

Anak 1,2,3 :

(Mengusir para penjual Koran) pergi, pergi dari sini

Penjual Koran      :

Berita yang kami bawa ini berita yang sangat penting. Toloongg…………….

Suara Tuhan :

Anak – anakku Aku sudah menyatakan kasih Ku, tapi kenapa kalian tidak mengasihi orang lain? Kalian selalu mendengar cerita tentang Aku dari Kakak Pengasuh, tetapi kenapa kalian membenci teman kalian? Natal itu bukan hanya nyanyian merdu, tarian indah, baju dan mainan baru, makanan lezat serta sepatu baru. Walaupun kalian memiliki semua itu tapi Aku mau kalian mempunyai hati yang mengasihi orang tua, teman dan bahkan semua orang.

Anak 1   :

Tuhan ampuni saya, saya anak yang nakal dan melawan orang tua.

Anak 2   :

Tuhan, ampuni saya, saya hanya menuntut ini dan itu padahal saya di saying semua orang

Anak 3   :

(Mengangkat penjual Koran, maafkan kami teman…berilah Koranmu untuk kami.

Penjual Koran      :

Terima kasih teman, kami tidak menjual Koran ini, kami mau membagi berita sukacita tentang Yesus yang sudah lahir di Betlehem.

(Anak – anak membagi Koran untuk semua yang hadir)

Narator  : 

Saudara – saudara,  Tuhan Yesus meninggalkan segala kemuliaan-Nya di surga dan lahir di kandang hina. Dia memberikan hidup dan nyawa-Nya bagi kita. Maukah kita memberikan hidup kita untuk mengasihi semua orang. Kasih itulah yang abadi dan tak pernah rusak. Kasih itu nyata melalui sikap kita untuk orang tua, anak – anak , saudara, teman dan semua orang. Allah telah mengasihi kita, mari kita wujud nyatakan kasih kita pada Tuhan dan sesama kita. Amin

Naskah Drama Natal Tentang Sekolah Minggu

Naskah Drama Natal Pemuda dan Anak Sekolah Minggu Terbaru
Naskah Drama Natal Pemuda dan Anak Sekolah Minggu Terbaru

Drama Anak Yang Hilang (adapted version)
Natal Pratama
GKI Kayu Putih
2015

Narator :   Adik-adik, mau liat drama natalnya kan?! Kalau mau liat… kalian harus duduk yang rapi… karena drama natalnya akan segera dimulai…. !!!!! kalian siaaappp…..??? (anak2 akan menjawab.. “siaaappp”…)

Kurang kencenggg…. Kalian siaappp???? (anak-anak akan menjawab… “siaappp”…..) kalo begitu… Alexa… Alexa… masuk dong…..

(Alexa masuk ke atas panggung…. Dengan membawa sapu… sambil bersih-bersih….) 

Narator :    Adik-adik…. Alexa ini adalah anak yang rajin… patuh kepada ayahnya…rajin baca alkitab….  pokoknya anak yang oke deh…. !!!!

(lagu Ost Enchanted – Happy working dimainkan dan alexa menari dengan gaya bersih-bersih)

(Setelah Lagu berhenti… Andy masuk panggung dengan gaya males-malesan)

Narator   : Naahhh… kalo yang ini namanya Andy… ckckc… Andy-andy…. Ini anak… kerjanya maiiin mulu… dan gak rajin kegereja… ckckckck…

(Musik dimainkan – semakin malas – papa T bob, Alexa bergaya seperti menasehati Andy dan Andy masih dengan gaya males…)

Musik Berhenti… si ayah masuk panggung sambil memabawa Koran… duduk sambil pura2 baca Koran…. Alexa dan Andi mengambil tas siap2 untuk pamit)

Alexa           :    Ayah aku pamit !

Ayah            :    sabtu pagi begini mau kemana kamu, anakku?

Alexa           :    aku mau ke gereja, ayah… ada latihan drama buat natal nanti…

Ayah            :    baiklah, hati-hati anakku.

(Alexa mencium tangan ayahnya kemudian turun panggung…. )

Andi             :    yo… Ayah, aku juga mau pergi.

Ayah            :   lho kamu mau ke gereja juga, ndi? Kenapa gak ikut kakakmu tadi?

Andi             :    hah… kegereja… gak ayah… aku mau main..!!

Udah telat nih, yah… bye ayah….

(andi… melengos pergi.. tanpa mencium tangan ayahnya… /andi turun panggung)

(sang ayah hanya menggeleng-geleng melihat kelakuan sang anak…. Sambil mengambil sikap berdoa… )

Ayah            :    Ya… Tuhan Allah,

kiranya engkau mau berkati dan lindungi kedua anakku…

Alexa dengan kegiatan latihan drama natalnya dan….

(sambil ambil nafas panjang….)

untuk andi… kiranya Engkau mau ketuk hati nya…

agar dia mau berubah menjadi anak Tuhan yang baik…

amin.

(setelah selesai berdoa… ayah meninggalkan panggung….)

(musik dimainkan pelan… pergantian setting – TEMPAT BERMAIN GAME )

Narator        :    Siang-pun berlalu… dan andy karena merasa senang bermain bersama teman-temannya, dia pun tidak mau pulang kerumah.

Andi             :    Ah sudah sore…. Pulangnya nanti saja akh…

Uangku juga masih belum habis…

lagiaann… kalo dirumah pasti kakak dan ayah cerewet…

suruh aku ini dan itu… enakan main…

(teman 1 mendekati andy)

Teman  I      :    Hei andi… kamu gak jadi pulang???

Andi             :    Hmm… pulang bisa nanti saja…

karena aku mau main game sepuasnya bersama kalian tentunya…

kalo masalah uang jangan dipikirin… karena aku masih punya uang dari ayahku… (sambil menunjukan uangnya…)

Teman 2     :    kalau begitu… mariii kita main game sepuaassnya….!!!!

( Andi dan teman2nya turun panggung…. anak-anak penari yang akan menarikan lagu Happy naik ke atas pangung… lagu “Happy” by Pharel Williams dimainkan)

(Andy dan 2 temannya naik lagi ke atas panggung)

Narrator         : Andi dan teman-temannya bermain game sepuasnya dengan menggunakan uang andi!! Malam pun semakin dingin karena hujan turun.

Andi              : (Bertanya pada teman-temannya) teman… aku mau pulang tapi uangku sudah habis untuk bayar game kita semua… aku perlu uang buat ongkos pulang nih… Pinjemin uang dong…!! Kita kan teman…!!

Teman 1        : Teman? Memangnya kita berteman ya?

Teman 2        : Maaf ya, kami hanya berteman dengan yang punya banyak uang…. Bukan orang yang suka minta-minta kayak kamu…

Andi               : lho… kita kan teman…kenapa kalian seperti ini…  tenyata kalian hanya memanfaatkan aku ya…. Kalian jahaaatttt…. !!!!

Teman 1              :   hahaha… gitu deh… bye… kita juga mau pulang… yuk…(ngajak teman 2)

Teman 2              :   semoga sukses minta-minta ongkosnya ya…

kalo punya uang lagi… baru panggil kita ya… hahaha

Teman 1 dan 2   :   (sambil nyanyi…. Mekar-mekar… kuncup-kuncup… kasian deh lo)

(Teman 1 dan 2 turun panggung…. )

Narator           :      wah… hujan semakin lebat…. Dan air mata andi-pun semakin deras…. Dia sekarang tinggal sendirian.. tidak punya ongkos pulang… hujan pula… haduhh.. andi.. andi.. kasian sekali kamu…

                             (Tantri masuk panggung mendekati andy)

eh tunggu… itu siapa… ada anak yang sedang mendekati andi…

Tantri              :      hei… kamu…

Kamu ngapain nangis sendirian disini? Udah malem.. kok gak pulang kerumah sih?

Andi               :      huhuhu… kamu orang…malaikat… atau hantu??? (sambil menangis bertanya)

Tantri              :      tentu saja orang… mana ada orang yang secantik ini… hehehe becanda…. Ini sudah malam… pulang sana… pasti papa dan mama kamu khawatir….!!

Andi               :      (semakin kencang nangisnya karena ingat papanya…) huaaa….. aku gak punya ongkos buat pulang… dan sekarang… kau dengar… perut aku sudah krucuk-krucuk minta makan…. Huaaa…. Teman-temanku semua jahattt…. Mereka meninggalkan aku saat aku sudah tidak punya uang… !!!huaaaa…..!!!!

Tantri              :      cup… cup… haduh… sudah gede kok nangisnya kayak anak kecil sih… ckckckc….!! Sudah gini ajah… kamu pulang kerumah aku saja dulu…itu disana (menunjuk sebuah rumah..) aku saat ini gak bisa kasih uang untuk ongkosmu, tapi setelah ibuku pulang dari pasar nanti… kamu pasti bisa diberikan ongkos pulang… gimana???

Andi               :      ya… boleh deh…terima kasih ya…!!

(Tantri dan andi turun panggung…kemudian naik panggung …)

Narator           :      Sesampainya dirumah tantri, andi diberi makananan yang sangat sederhana yaitu nasi dengan tempe dan kecap…  Tantri banyak bercerita tentang keluarganya. Tantri harus selalu membantu ibunya berjualan karena dia tidak mau melihat ibunya kecapekan. Makan dengan menu tahu tempe pun sudah membuat tantri bersyukur…wah hebat ya tantri, adik-adik…

Andi               :      Tantri, ibumu jualan dipasar setiap hari, ya?

Tantri              :      Iya… setiap hari berjualan agar aku bisa sekolah, bisa beli buku, tas dan sepatu…

Andi               :      Kalo begitu .. ibumu pasti capek sekali, ya?

Tantri              :      Iya.. pasti capek… karena itulah aku gak mau bikin ibu tambah capek… biasanya aku selalu membantu ibu beres-beres rumah dan menyiapkan kue yang akan dijual besok… setelah itu belajar deh.

Kalo aku belajar dan dapat nilai bagus, ibuku mukanya seneng bangett… aku juga jadi seneng…!!

Andy              :      Wah kamu hebat ya, Tantri..!!

Tantri              :      Ah biasa sajah… kamu juga bisa seperti aku.

Oh iya, karena kita sudah selesai makan.. ayo bantu aku beres-beres rumah dan menyiapkan kue yang akan dijual… sambil nunggu ibu pulang.

(Andi dan tantri… membereskan meja…)

Narator           :      Setelah makan, andi-pun membantu tantri bersih-bersih rumah dan menyiapkan kue jualan yang akan dijual ibunya besok pagi…

Sewaktu membantu tantri, andi baru sadar bahwa kelakuannya yang suka main, melawan ayahnya dan malas kegereja… adalah salah banget… !!! Dan sekarang dia sangat rindu ayah dan kakaknya…!!

( tantri turun panggung… andi mengambil posisi berdoa…)

Andi               :      Tuhan…

aku sudah membuat sedih hati-Mu dan hati ayahku…

ampuni aku Tuhan…

aku akan minta maaf pada ayahku.. dan abangku…!!

Aku kangen sekali sama mereka, Tuhan… !!!

(setelah berdoa.. andi turun panggun… anak penari lagu God masuk panggung dan mulai menarikan  lagu God’s Great dance floor by Chris Tomlin )

(setelah menari… semua anak penari turun panggung…)

(andi masuk panggung lagi …. Diujung ayahnya juga masuk panggung)

Narator           :      Kemudian, andi pergi menemui ayahnya…. Dan sebelum andi sampai… ayahnya yang sedang menunggu kepulangan andi, berlari memeluk andi yang sedang berjalan…Andi pun disambut dengan suka cita oleh ayahnya…!!!

(ayah dan andi keluar panggung)

Narator           :      Tapi…. Alexa yang mengetahui adiknya sudah pulang… merasa kesal pada andi karena sudah bikin ayahnya khawatir…!!!

(Alexa masuk ke panggung dengan muka kesal…)

Alexa              :      Ayaaahh… mana si andi??? Aku mau marahin dia…

bikin orang khawatir ajah…

(ayah masuk panggung)

Ayah              :      Alexa, kamu jangan marahin dia…

nanti Ayah yang kasih pengertian sama dia…

kalo dia gak boleh lagi berbuat seperti itu…

kalo main harus inget waktu…!!!

Alexa              :      Ayah ini…. Ayah selalu saja sayang sama dia…

Ayah              :      Ayah sayang sama kalian berdua…

(andi masuk panggung)

Andy              :      Kak Alexa dan ayah… aku minta maaf ya…

aku tahu kalo aku salah sudah buat kalian khawatir.

Mulai saat ini.. aku mau jadi anak yang baik…

ingat waktu kalo sedang main… menuruti ayah…

rajin kegereja dan sekolah… !!!

Ayah              :      Tuh.. Alexa…

adik kamu sudah tau kalau dia salah…!!!

Maafkanlah dia…!!

Alexa              :      iyaa… iya… aku gak marahin kamu dan aku memaafkan kamu…

sini kamu adik kecilku… dan ayahku yang ganteng…

mari berpelukan…

(ayah,alexa dan andy tertawa bahagia)

Narator           :      Tuhan Yesus telah menyadarkan Andi bahwa kelakuannya yang dulu itu gak baik… dan dia mulai menghargai pentingnya keluarga… Andi jadi anak yang rajin sekolah, rajin kegereja, rajin baca alkitab, dan patuh pada ayahnya.. serta sayang sekali sama kakaknya.

Alexa, Andi dan ayahnya… mereka bersuka cita sekali… karena mereka kembali berkumpul bersama-sama lagi… merayakan natal… merayakan lahirnya Yesus Kristus ke dunia…!!!

Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk mengasihi Dia daann mengasihi orang-orang yang ada disekitar kita. Mari adik-adik, kita sebarkan kegembiraan natal dengan mengasihi semua orang…!!

Selamat natal adik-adik…!!!!

Naskah Drama Natal Tentang Kelahiran Yesus

Naskah Drama Natal Pemuda dan Anak Sekolah Minggu Terbaru
Naskah Drama Natal Pemuda dan Anak Sekolah Minggu Terbaru

Naskah Drama/Fragmen Natal
Inilah kisah Kelahiran Yesus Kristus

ADEGAN 1 : Pemberitahuan Tentang Kelahiran Yesus

NARATOR:

Beratus-ratus tahun lamanya sebelum Kristus, nabi-nabi telah meramalkan kelahiran mesias itu:

NABI:

Hai Betlehem di tanh Yudea, engkaulah yang terkecil diantara kota-kota, tetapi dari padamu akan tampil seorang penguasa bangsa-bangsa yang akan menggembalakan umat-Ku Israel. Katakanlah kepada Putri Sion, “Lihatlah! Penyelamatmu datang membawa damai.”

NARATOR:

Dalam bulan keenam, Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi kesebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang lelaki bernama Yusuf dari keluarga Daud. Seorang lelaki yang bahkan lebih pantas menjadi ayahnya. Nama perawan itu Maria. Masuklah malaikat Gabriel ke rumah Maria,,,,,,,         ia berkata:

MALAIKAT:

Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.

MARIA:

Hah? Apakah maksud dari salam itu?

MALAIKAT:

Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia, Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya, tahta Daud, bapa leluhurnya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.

MARIA:

Bagaimana hal itu, mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?

MALAIKAT:

Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kau lahirkan itu disebut Kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabeth, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.

MARIA:

Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu.

NARATOR:

Demikianlah Maria sesuai yang diberitakan akan mengandung seorang anak yang bernama Yesus. Lalu ia menceritakan hal ini kepada kedua orang tuanya, dan kepada tunangannya Yusuf. Mendengar hal tersebut Yusuf tentu sangat terkejut, dan berbicara pada dirinya sendiri.

YUSUF:

Bagaimana ini? Maria calon istriku bahkan sudah mengandung dari Roh Kudus, namun aku tidak ingin mencemarkan namanya di muka umum. Apakah kuceraikan saja dia secara diam-diam?

NARATOR:

Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkat.

MALAIKAT:

Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut, mengambil Maria sebagai istrimu, sebab anak yang didalam kandungannya, adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umatnya dari dosa mereka.

ADEGAN 2 : Maria dan Elisabeth

NARATOR:

Beberapa waktu kemudian, berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Disitu ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabeth.

MARIA:

Salam, hai Elisabeth

NARATOR:

Dan ketika Elisabeth mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang didalam rahimnya dan Elisabeth penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring.

ELISABETH:

Diberkatilah engkau diantara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhan ku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang dirahimku melonjak kegirangan. Dan, berbahagialah ia, yang telah percaya sebab apa yang dikatakan kepada-Nya dari Tuhan akan terlaksana.

ADEGAN 3: Pujian Maria

MARIA:

Jiwaku memuliakan Tuhan

Dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku

sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hambanya.

Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala

keturunan, akan menyebut aku berbahagia,

karena yang Mahakuasa telah melakukan

perbuatan-perbuatan besar kepadaku,

dan namanya adalah Kudus.

Dan rahmatnya turun-temurun atas

orang yang takut akan dia

Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan

perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan

orang-orang yang congkak hatinya;

Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa

dari tahtanya, dan meninggikan

orang-orang yang rendah;

Ia melimpahkan segala yang baik kepada

orang yang lapar; dan menyuruh

orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;

Ia menolong Israel, hamba-Nya,

karena Ia mengingat rahmat-Nya,

seperti dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita,

kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.

NARATOR:

Dan Maria tinggal kira-kira 3 bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.

ADEGAN 4 : Kelahiran Yesus

NARATOR:

Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kireneus menjadi wali negeri di Siria.

KAISAR:

Pengumuman….. pengumuman… semua orang supaya pergi ke negerinya masing-masing untuk mendaftarkan diri.

NARATOR:

Maka pergilah, semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem – karena ia berasal dari keluarga keturunan Daud- supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria tunangannya yang sedang mengandung. Ketika mereka tiba di kota Daud, mereka mencari penginapan karena Maria akan melahirkan. Tetapi semua menolak mereka, karena Yusuf tidak memiliki uang atau harta untuk membayar penginapan.

YUSUF:

Tuan… Berilah kami penginapan karena istriku akan melahirkan

TUAN I

Bagus… apa ada uangmu?

Atau hartamu untuk membayarnya?

YUSUF:

Tidak tuan, tapi tolonglah…… karena….

TUAN I

Ha….ha…..ha……sialan,

pergilah….. orang sepertimu tidak layak ke rumahmu.

NARATOR:

Lalu Yusuf dan Maria mencoba ke rumah ke dua

YUSUF:

Tuan… berilah kami penginapan karena istriku akan melahirkan

TUAN II:

Huh…jangan dekat…pakaianmu jorok

Semua tamu di rumah ku adalah tamu terhormat, tahu?

NARATOR:

Demikianlah, mereka selalu ditolak, akhirnya mereka lelah dan beristirahat.

MARIA:

Yusuf… aku tidak tahan lagi. Bayi kita akan segera lahir………..

YUSUF:

Maria, sabarlah…. Istirahatlah sejenak

NARATOR:

Ketika mereka sedang beristirahat, lewatlah dua orang anak kecil yaitu anak dari seorang gembala yang memiliki kandang ternak.

SI ANAK:

Tuan… mengapa tuan ada di sini? Ini sudah tengah malam

YUSUF:

Kami tidak mendapatkan penginapan sementara istiku akan melahirkan

SI ANAK:

Kamipun tidak memiliki tempat, tapi ayah memiliki kandang ternak. Ah tidak mungkin tuan ke sana. Di sana sangat kotor dan jorok

YUSUF:

Tidak apa-apa yang penting kami mendapatkan tempat untuk beristirahat

SI ANAK:

Ayolah… biar saya hantarkan ke sana

NARATOR:

Ketika mereka tiba di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya dalam palungan karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.

ADEGAN 5 : Gembala-gembala

NARATOR:

Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka:

MALAIKAT:

Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa.

Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan di kota Daud.

Dan inilah tandanya: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.

NARATOR:

Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah bala tentara sorga yang memuji Allah katanya:

BALA TENTARA SORGA:

GLORIA IN EXCELSIS DEO

NARATOR:

Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke Sorga, gembala itu berkata seorang kepada yang lain:

GEMBALA 1:

Suara apa itu? Kita pergi ke kota Daud? Ke kandang?

GEMBALA 2:

Seorang bayi? Penyelamat terjanji?

GEMBALA 3:

Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita

ADEGAN 6 : Orang-orang Majus dari Timur

NARATOR:

Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya:

ORANG MAJUS:

Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan?

Kami telah melihat bintangnya di Timur

Dan kami datang untuk menyembah Dia

HERODES:

Apa? Benarkah hal itu? Pengawal… Cepat kumpulkan seluruh Ahli-Ahli Taurat dari seluruh negeri..

PENGAWAL:

Baik raja

(2 ahli taurat masuk)

HERODES:

Dimanakah Mesias itu lahir?

AHLI-AHLI TAURAT:

Di Betlehem, di Tanah Yudea, Karena demikian ada tertulis dalam kitab nabi

Dan engkau Betlehem, tanah Yudea, engkau sekali-sekali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.

HERODES:

Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia.

NARATOR:

Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka

MAJUS 1:

Menunjuk pada bintang.

Lihat, ada bintang. Lihatlah betapa terangnya bintang itu!

MAJUS 2:

Melihat bintang itu.

Ini adalah tanda. Tanda yang indah. Raja orang Yahudi telah lahir!

MAJUS 3:

Mari kita pergi dan menyembah Dia. Hadiah, kita perlu hadiah!

ADEGAN 7 : Persembahan Kepada Sang Raja

NARATOR:

Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria danYusuf dan Bayi itu, yang sedang berbaring dalam palungan. Ketika para gembala, dan orang-orang majus melihat bayi itu, mereka menyembah dan memberikan persembahan mereka, sambil berkata:

MAJUS 1:

Aku tahu apa yang bisa aku berikan untuknya. Aku akan memberi-Nya emas, karena Dia Raja!

MAJUS 2:

Hadiahku istimewa. Aku akan memberikan mur.

MAJUS 3:

Hadiahku adalah kemenyan. Ayo kita letakkan di kotak istimewa, karena Dia adalah Raja..

———————-HAI MARI BERHIMPUN———————-

Baca Juga:

Naskah Drama Natal Tentang Pemuda/Pemudi

Naskah Drama Natal Pemuda dan Anak Sekolah Minggu Terbaru
Naskah Drama Natal Pemuda dan Anak Sekolah Minggu Terbaru

DRAMA NATAL

MUDITEN (MUDA MUDI KADIPATEN)

 Pada pertengahan bulan Desember Shanti dan Lolo bermain bersama, memainkan laptop kesayangan mereka.

  • (mengikuti gaya Shinta dan Jojo) *lagu : anak medan

Shanti + Lolo            : “anak medan, anak medan, anak medan do au kawan …………………………..” (sambil jogged ala shinta jojo)

  • Masuk butet dengan gaya heran

Butet               : “Ba ba bahh . . . lagi apa nya kalian ? na lagi siteres nya kalian ?”

Shanti             : “Bukanlah tet, kita ini lagi bikin video klip.”

Lolo                : “Biar kita bias masuk TV tet.”

Butet               : “Jadi nanti nama grup kalian apa ?”

Shanti + Lolo : “Shanti dan Lolo.”

Butet               : “Baahh , mana adalah, yang ada tuh shinta dan jojo.”

Shanti             : “Kita beda tet, mereka lagunya keong beracun-racun, nah klo qta mh anak medan.”

Lolo                : “Bikin sensasi baru lah tet, yang tenar krna lagu dangdutt sma inggris udh bnyak, ini baru beda.”

  • Datang si A

Si A                 : “heyy heyy, ada apa ini rebut-ribut ? keras banget suara kalian sampe kedengeran kemana-mana.”

Lolo               : “Gini lho, kita lagi bikin video klip, tapi datang si Butet mengganggu syuting kita.”

Si A                 : “Vidio klip apa ?”

Shanti            : “Anak Medan versi Shanti dan Lolo.”

Butet              : “Kenapa lagu batak yang kalian nyanyiin ?”

Si A                 : “Emang kalian pede bawainnya ?”

Shanti            : “Uuiiih ya pede dong, sperti ada lagu yang mengatakan *unang maila jadi halak batak, betul betul betul ?”

Lolo               : “Tul betul betul.”

Shanti            : “Aiio aah kita pulang, gara-gara mereka syuting kita hari ini gagal. Huhh . .”

  • Shanti dan Lolo berjalan keluar panggung

Si A                 : “Nah loh ko pada pulang, jadi kita ngapain disini tet ?”

Butet              : (menggeleng-gelengkan kepala tanda tidak tau)

Si A                 : “Aiioolah kita juga pulang, malu tuh diliatin penonton.”

           Akhirnya mereka pun pulang, tapi mari kita lihat kegiatan anak-anak muda jaman sekarang.

  • Sambil bermain kartu, minum minuman keras, dan meroko. Ada juga yang main internetan.

Cowo 1          : “Naah, mati kalian semua, gw menang. Hahaha”

Cowo 2          : “Eiits, eiits, belum selesai bray, gw yang bakalan menang.”

Cowo 3          : “Jangan banyak ngomong kalian, main aja dulu, menang atau kalah kita liat nanti.”

Cowo 4          : “Ye , ye , ye , sepertinya gw bakalan menang.” (gaya mabuk)

Cowo 1,2,3    : “Sepertiinyaa !”

Cowo 2          : “Buktikanlah dulu jangan banyak ngomong.”

  • Cowo 5 mengalihkan pandangan cowo 1, 2, 3, dan 4

Cowo 1          : “woyy main apa lo ? dari tadi computer jingjing aja yang lo mainin.”

Cowo 4          : “Itu Laptop namanya, palingan juga main poker kaya kita. Hahaha.”

Cowo 5          : “Eiittz, sorry bray, gw ga bisa mainan poker kaya lo pada.”

Cowo 2          : “Jadi lagi apa lo ? Cuma lo pegang aja nya ? ga bias lo mainin ? hahahha “

Cowo 5          : “Gw lagi maen PB bray.”

Cowo 3          : “PB ? Pura-pura Bergaya. Hahaha “

Cowo 5          : “weiizz, PB tuh Point Blank, mainnya tuh perang-perangan, bukan main kartu.”

Cowo 1,2,3,4 : “OOooOoo . hahahahaha “

  • Datang cewe-cewe yang mau kebaktian (bawa Alkitab)

Cewe 1           : “Eh itu mereka, ayoo kesana.”

 Cewe 2           : “Heyy cowo, godain kita dong !”

 Cowo-cowo   : (Menggesek-gesek mata ® tampang kecewa setelah liat cewe-cewe yg hendak pergi kebaktian)

Cowo 5           : “Hehh ada cewe-cewe bawel !”

Cewe 3            : “Temen-temen, bentar lagikan Natal, ko kalian malah main kartu mulu ?”

Cewe 4            : “Aaiio dong sedikit berubah jadi lebih baik.”

Cewe 2            : “iiah, berubah dong, jadi spiderman, atau power rangers, atau super boyy. Haha keren yaa..”

Cewe 1,3,4      : “Heuuu” (sinis ke cewe 2)

Cowo 2           : “Kalian kenapa sih bawel banget ? nyeramahiin mulu !”

Cewe 1            : “Kalian tuh temen-temen kita, sodara kita, kita pengen kalian tuh brubah jadi baik.”

Cewe 3            : “Harusnya tuh kalian lebih mendekat pada Tuhan, sebanyak apapun masalah kalian Tuhan akan menolong kalian.”

Cowo 3           : “Tuhan ga pernah nolong kita, Tuhan ga peduli sama kita.”

Cewe 2            : “Aaiiolah, bentar lagi Natal, kita sama-sama mempersipkan hari kelahiran Tuhan, kita sama-sama membangun iman kita kembali.”

Cewe 4            : “Jangan karna kebahagiaan duniawi kita jadi lupa pada Tuhan.”

Cowo 5           : “STOOPPP ! banyak banget omong kalian, panas kuping dengarnya.”

Cowo 4           : “Heh cewe-cewe kita lebih enak kaya gini, main judi, ngeroko, dan minum-minuman keras.” (Sambil minum banyak miras)

Cowo 1           : “Jangan banyak-banyak bray, operdosis nanti kau.”

Cowo 4           : (kejang-kejang karna keracunan)

  • Semua kaget , ketakutan , sibuk menolong.

Cewe 3            : (Periksa si Cowo 4) “Dia keracunan !”

Cewe 2            : “Tolonggg tolonggg ada yang keracunan.” (teriak-teriak)

  • Cowo 4 di gotong keluar panggung.

Cewe 1                        : “Itulah akibatnya kalo ga mau dengerin kata orang.”

Cewe 2                        : “Eh kita kan mau ada kebaktian dan latihan Natal.”

Cewe 3                        : “Gimana kalo kita batalin aja, kita telpon yang lain, trus ceritakan masalah tadi.”

Cewe 4                        : “Dan kegiatan kita mala mini pergi ke Rumah Sakit jenguk cowo 4.”

Cewe 1            : “Ok gw stuju, gw telpon Shanti, kamu telpon Lolo, kamu telpon Butet, dan kamu telpon Si A, nanti kita ketemu di Loby rumah sakit aja.”

Cewe 2            : “Okelah kalo begittuuu.”

  • Sibuk telpon sana-sini.

Cewe 3            : “Ok dehh, aiio kita ke rumah sakit.”

             Mereka bersama-sama pergi menjenguk temannya yang keracunan. Walau nasehat mereka tidak pernah di dengar, tapi mereka tetap peduli. Inilah arti sebuah kekeluargaan dalam Tuhan.

  • Musiiikk Natal ……

Hari Natal telah tiba, persiapan telah dilakukan dengan maksimal. Semua Bahagia merayakan Natal, termasuk cowo-cowo yang telah bertobat .

  • Shanti, Lolo, Butet, Si-A, Cewe 1,2,3,4 berkumpul bersama saling mengucapkan Selamat Natal.
  • Datang Cowo 1,2,3,4,5

Cewe 2            : “Heyy liiatt syapa disana ?”

  • Cowo-cowo menghampiri.

Cowo 4           : Terimakasih kalian sudah menengok saya , sekarang saya tidak ragu lagi kepada Tuhan, saya percaya kepada-Nya , Ia telah memberikan mujizat bagi saya.

  • Cowo 1,2,3,5 bergabung saling mengucapkan Selamat Natal

created by : Monalisa Silaen

Naskah Drama Natal Tentang Singkat

Naskah Drama Natal Pemuda dan Anak Sekolah Minggu Terbaru
Naskah Drama Natal Pemuda dan Anak Sekolah Minggu Terbaru

NASKAH DRAMA
NATAL
oleh: Diah Pawitri

SINOPSIS

Tokoh:RajaSifat bijaksana

PermaisuriCerdas dan penuh perhatian

Mbok RondoSengsara tetapi selalu penuh pengharapan.

Anak-anak Percaya kepada Ibunya

Wanita1Jujur

Wanita 2Licik

Pengajaran:Seorang Ibu akan selalu mengasihi anaknya, bagaimanapun keadaannya.Tuhan juga tidak pernah meninggalkan umatnya.

Mengajarkan sifat bijaksana, adil dan penuh kasih.

Seting Panggung:

  1. Suasana istana
  2. Rumah mbok rondo
  3. Pertengkaran di Jalan.

Ayat pengajaran:Kasihilah ayah dan ibumu.

Hai orang tua, kasihilah anak-anakmu.

NASKAH DRAMA

Pencerita:

Di sebuah negeri yang jauh, ada seorang raja yang adil dan bijaksana. Raja itu bernama Sulaeman. Raja selalu memantau kehidupan rakyatnya.

(Pemeran Raja dan permaisuri sedang duduk di singgasana menyaksikan tarian anak-anak, musik
padang pasir
)

Raja: (berbicara pada permaisuri) Adinda, hari ini aku mendapat laporan bahwa rakyat kita sudah semakin makmur, tidak ada lagi kelaparan.

Ratu: Puji Tuhan, bersyukur sekali kita diberkati negeri yang aman dan damai. Tetapi kakanda, apakah tidak lebih baik kalau kanda melihat langsung keadaan rakyat kita?

Raja: (antusias) saran yang bagus sekali! Wah, aku akan menyamar untuk mengetahui keadaan rakyatku. malamini juga, aku akan pergi ke desa yang paling jauh di kerajaan kita. (raja dan ratu bersiap-siap, musik ceria)

Pencerita: Pergilah raja ke sebuah desa yang bernama dadapan. Ia berjalan jauh sekali.sampai di ujung desa, ia mendengar suara anak-anak menangis dari sebuah rumah, raja bergegas pergi ke rumah itu. (raja mengintip ke dalam rumah)

Rumah itu adalah milik Mbok Rondo dadapan, seorang janda dengan empat orang anak. Mbok Rondo sedang memasak sesuatu di dalam kuali dan anak-anaknya duduk mengitari kuali itu dengan tatapan yang sangat lapar.

Anak 1 SiMbok, apakah sudah matang? Perutku lapar sekali.

Mbok Sabar ya, Le. Sabar, Nak. Sebentar lagi sudah akan matang.

Anak2 Sepertinya aku sudah tidur dua kali, kenapa belum matang juga?

Mbok: Iya, ubi kali ini mungkinubi tua, jadi tidak empuk-empuk dimasak. Sekarang begini ya, bagaimana kalau kalian cicipi kuahnya dulu.

Anak-anak: iya, Mbok. Yang banyak ya kuahnya.(Mbok Rondo membagi-bagikan kuah ke dalam mangkuk sambilmenangis.)

Anak3Kenapa Si Mbok menangis?Kami sabar kok menunggu masakannya matang.

Mbok:Iya, iya.minumlah dulu kuahnya, setelah itu kalian pergi tidur, nanti bangun tidur, pasti ubi ini sudah matang.

(Anak-anakterlihat mulai minum kuah di dalam mangkuk, kemudian mereka berbaring di atas tikar. Mbok Rondo dadapan mengelus-elus kepala anaknya sambil menangis)

mbok: ya Tuhan, tolonglah kami, berilah anak-anak ini makan hari ini.

Anak4Apakah aku sudah boleh bangun, mbok?

MbokKenapa tidak boleh nak?

Anak4Kalau aku bangun, ubinya
kan harus sudah matang.(mbok tersenyum)

MbokCoba kita lihat ya! (Si mbok mengetuk-ngetukkan sendok sayur ke dalam pancinya.)Belum matang le, masih keras.Tidurlah sebentar lagi.

Pencerita:Raja mendengarkan percakapan anak-beranak itu dari balik jendela.Dia sangat bingung.Ubi apakah yang dimasak begitu lama.Akhirnya Sang Raja tidak sabar untuk mengetahui masakan mbok rondo.

Raja(Mengetuk pintu)Permisi!Salam!

MbokSiapa itu ya!? Tunggu sebentar.(mbok rondoberjalan membukakan pintu).

RajaMaaf ibu, saya seorang pengelana.Saya sedang berjalan melewati desa ini dan mencium bau masakan ibu yang enak.Bolehkah saya ikut mencicipinya?

Mbok(Menangis)Huu…. Hu….Anak yang baik.(Sambil terisak).Maafkan saya tidak bisa mengundangmu makan. Karena kami tidak punya apapun untuk dimakan.

RajaBenarkah?Kenapa ibu menjerang panci di atas api? Dan saya mencium bau yang enak dari panci itu.

MbokNak, sebenarnya yang ibu masak di panci itu adalah empat buah batu, Ibu hanya ingin, menghibur hati anak-anak bahwa akan ada makanan yang mereka tunggu setelah bangun dari tidur.

Raja(Terharu dan memegang tangan mbok Rondo)Ibu, hati ibu baik.Karena itu, maukah ibu menolong saya memasakkan makanan?Ini ada sedikit uang dan ibu bisa membeli beras serta lauk pauk untuk anak-anak itu.

MbokJangan nak, apa yang telah saya lakukan untukmu, sehingga engkau memberi uang?

RajaTerimalah uang ini Ibu, saya telah mendapatkan sebuah pelajaran.Bahwa kasih ibu tidak ada duanya.Pakailah uang itu berbelanja, sebelum anak-anak bangun.Tuhan telah mendengar doa ibu.

PenceritaAdik-adik, mbok Rondo sangat bahagia bisa membelikan makanan untuk anak-anaknya.Rajapun mendapatkan pelajaran, ketulusan hati mbok Rondo dalam doa dan pengharapan, bahwa Tuhan akan menolong keluarganya.Kemudian Raja melanjutkan perjalanannya.

Suatu hari, raja melihat pertengkaran antar dua orang wanita yang memperebutkan seorang bayi.Apa yang terjadi?

Wanita1Ini anakku!Lihat, ada tahi lalat di bibirnya.

Wanita 2Bukan, bayi yang mati itu (Sambil menunjuk keranjang, berisi mayat bayi dalam lampin).Itu anakmu!

Wanita1Tidak!Dia anakmu, ini anakku.

RajaAdakah yang bisa dibantu, saudara-saudaraku?

Wanita 1Dia mengakui bayi yang hidup ini adalah anaknya, padahal anak dia sudah mati.

Wanita 2Dia bohong!Bayiku yang hidup.

RajaSaudara-saudaraku aku tidak tahu mana yang benar di antara kalian, aku juga tidak membela satu dari antara kalian. (Raja mengambil pedang dari balik bajunya, meminta bayi dan mengangkat pedangnya)

Aku akan membagi dua, dan kalian mendapat masing-masing sepotong.

Wanita 2Ya, itu sangat adil!

Wanita 1Jangan lakukan itu.Biarlah bayi ini menjadi anaknya, asal dia tidak dibunuh.

Raja(Menyarungkan pedangnya dan memberikan bayi kepada wanita 1)Ibu ini anakmu, jagalah dia baik-baik.

Wanita 2Bagaimana engkau ini!?Kenapa kau berikan bayi itu kepadanya.

RajaSeorang ibu tidak akan tega melihat anaknya disakiti.Kau pembohong.Aku tidak melaporkan kepada Raja, asalkan kau tidak mengulangi perbuatanmu dan kuburkan bayimu baik-baik.

Wanita 1Bapak yang baik, kenapa kau melakukan ini kepada kami?

RajaIbu, Tuhan mengajarkan kepada kita untuk berbuat jujur, mengasihi dan bijaksana.

Wanita 1Siapakah Tuhanmu? Apakah dia seorang raja?

RajaYa Tuhanku adalah seorang Raja Damai, yaitu Yesus Kristus, yang dilahirkan di kota
Bethlehem.

Wanita 1Aku pernah mendengarnya.Ceritakan lagi tentang Bayi yang lahir di
Bethlehem itu.

(Dilanjutkan dengan cerita
Natal oleh Guru Sekolah Minggu diselingi dengan menyanyikan bersama lagu-lagu natal!
)

Naskah Drama Natal Tentang Persahabatan

Naskah Drama Natal Pemuda dan Anak Sekolah Minggu Terbaru
Naskah Drama Natal Pemuda dan Anak Sekolah Minggu Terbaru

Drama Natal : SAHABAT SEJATIKU

Pt. Julianus P Limbeng

SCENE 1

Philips :
(Kelihatan di atas panggung dua anak muda laki-laki dan perempuan sedang mabuk, tertidur, sang anak muda perlahan-lahan bangkit sambil memegang botol miras, berjalan.. duduk, merenung dan sesekali mengepal-ngepalkan tangannya, mimik mukanya kelihatan sedang banyak masalah yang sulit dipecahkan olehnya, dia minum dari botol).
Siapakah diriku ini sebenarnya? Kenapa aku bisa jadi begini? Hingga aku tidak tahu siapakah aku sebenarnya.. Apakah Alkitab dapat membantu saya untuk mengenal siapa sebenarnya diriku? Darimana saya berasal? Dimana saya sekarang? Kemana akan saya pergi?
Hahahaha… apa yang sungguh saya inginkan dalam hidup ini?
Saban hari aku berfikir akan kematianku kelak..
Aku takut akan kematian.. sungguh aku takut mati?
Pendeta dan Penetua bilang.. Tuhan mencintai kita..
Kalau memang benar Tuhan mencintai kita, mengapa ada kematian?
Mengapa Dia biarkan manusia mati.. Aku takut mati…
Oh… sungguh aku bingung..

Marry:
(sang wanita bangun dari tidurnya sambil ngomong)
Nape lo.. Lips? Gak seperti biasanya..?

Philips:
Eh.. udah bangun Mer..? Benar.! Aku sungguh bingung..
Aku berpikir, apakah agama hanya untuk orang saleh saja ya?
Dulu aku rajin ke gereja, tapi aku tidak bahagia..
Orang tuaku juga tidak jadi contoh bagiku..
Mereka sibuk dengan urusan masing-masing..
Tiada waktu buat aku.. tiada waktu buat aku..
Aku tidak bahagia.. aku tidak bahagia.. (berteriak)
Apakah ini yang diinginkan Tuhan pada diriku?
Pemabuk… tukang wanita… penjudi…?

Marry:
Lho .. koq ngomong Tuhan? Tenang Philips, tenang… kenapa?

Philips:
Enggak.., cuman koq aku tiba-tiba ingat masa laluku….

Marry:
Yang lalu biarlah berlalu.. (dinyanyikan)
Kita sama.. aku juga benar-benar tidak mendapatkan apa-apa dari gereja..
Dulu aku rajin permata.. tapi mentang-mentang aku ga punya.. jadilah..
Aku pikir semuanya itu simbolisme belaka..
Orang-orang gereja hanya asyik dengan diri mereka saja tanpa peduli orang-orang di sekitarnya.. daripada munafik.. sok suci.. sok jujur..
Mendingan kaya kita gini… katanya melayani…
Tapi yang berduit saja yang dilayani..

Philips:
Ya Mer.. (memegang pundaknya)
Kita sama… kau memang sahabatku yang mengerti aku…

Marry:
Kiranya tiada yang dapat memisahkan pertemanan kita Phil…
Udahlah, ayo kita bersenang-senang… lagi..

Philips:
Ibuku selalu bilang.. ayahku meninggal gara-gara aku..
Aku dibilang bandel.. tidak tahu diri.. tidak tahu malu.. pemberontak…
Tapi ayahku juga tidak peduli aku… persetan dosa… persetan orang tua..

Marry:
Yang lalu biarlah berlalu (dinyanyikan) Benar Philips.. lupakan semuanya..
Mari kita terbang ke dunia mimpi… kenikmatan dunia..

Philips:
(minum sambil ngedumel)
Ayo sayang… ayo… Ayo Marry…
Terimakasih Tuhan Yesus, engkau masih berikan aku nikmat dunia ini..
Nikmatnya mimpiku.. nikmatnya… ooohh…
Aku sayang kamu Marry…

Marry:
Aku sayang kamu Philips..
Terbang… terbang.. terbang..
(Sambil sempoyongan mereka keluar dari panggung sambil menyuntik tangannya.., Mereka berdua hanyut dalam mimpi)


SCENE 2

Ibu Philips:
(Seorang ibu naik ke atas panggung dan melihat anaknya sedang sekarat di sudut kota. Lagu ”di doa Ibuku namaku disebut”)
Engkau kah itu Philips? Oh…, Philips anakku…
Sampai kapankah engkau mau tetap hidup dalam dosa?
Mengapa engkau memilih ini jalan hidupmu? (sambil menangis)

Philips:
Ngapain ibu datang ke sini?
Udah pergi sana.. aku sudah tidak butuh keluarga..
Aku bisa cari makan sendiri.. aku bisa tentukan jalan hidupku sendiri..

Ibu Philips:
Bertobatlah engkau anakku..
Ibu selalu rindu menantikan kehadiranmu di rumah kita
Tidakkah engkau kasihan ibumu udah tua sendiri?

Philips:
Ibu dan ayah yang bikin aku seperti ini..
Puaskan hati ibu…

Ibu Philips:
Ayahmu sendiri meninggal engkau juga tak hadir..

Philips:
Kalian semua jahat..!! Jahat !! Jahat !!
Kalian larang-larang aku berteman, kuliah juga di atur..
Biay ayah mampus.. mampus dimakan cacing..
(Pergi meninggalkan ibunya.. dan diikuti Marry)

Ibu Philips:
Philips.. Philips anakku… dengarkan ibu nak… kembali nak…
Ibu selalu mengharapkan kehadiranmu dan mendoakanmu nak…
(menangis tersedu-sedu)
Tuhan.. aku hanya mampu berdoa dan memohon kepadaMu..
Tunjukkanlah jalanMu bagi anakku, anakMu …
Berikan aku kekuatan Tuhan.. selamatkanlah anakku..
Berikan ia kesadaran dan pertobatan…
Tiada kekuatanku selain berserah kepadaMu ya Tuhanku..
Tiada kekuatanku selain Engkau ya Tuhan…
(keluar panggung sambil meratapi kepergian anaknya)


SCENE 3

(Terlihat anak-anak muda sedang berkumpul latihan vokal grup)

Deasy:
Oke.. latihan kita malam ini sudah selesai..
Jangan lupa besok kita nampil di gereja ya..

Chandra:
Kalau begitu, kita ngobrol sebentar…
Belum pada mau pulang kan?

Herri:
Ngomong apa lagi Chan? Udahlah bikin doa penutup saja..
Kaya gak tau aja kamu.. ini kan malam minggu…

Jengok:
Iya Chandra.. udah jam berapa ni.. nanti bapakku ngomel lagi..

Chandra:
Sebentar saja Jengok, aku mau bicara tentang kita..

Jengok:
Maksudnya?

Herri:
Tentang hubungan kalian? Ya.. kalau itu cukup kalian berdua saja..
Entar kita nganggu… kita ngerti koq..

Chandra:
Alaaahh.. kalian ini.. maksud aku Permata..
Coba kalian lihat, ada beberapa teman kita yang dulu aktif,
tapi sekarang tidak pernah kelihatan lagi..

Deasy:
Kan udah dewasa Chan.. udah ngawan semua kan?
Ke sorga juga tidak boncengan koq..
Kita kan gak larang ikut Permata.. malah kita senang..
Silakan saja datang.. kan udah dimomokan di gereja..

Herri:
Maksud mu Chan? Si Philips?

Chandra:
Bukan hanya Philips.. banyak teman kita yang lain..
Marry misalnya.. juga gak pernah kelihatan lagi kan?

Jengok:
Kalau Philips dengan Marry.. bibik itu saja udah kewalahan..
Mereka itu kan udah susah bilanginnya.. dengar-dengar udah narkoba..

Deasy:
Benar Jengok, waktu Kila itu aja meninggal dia gak tau dimana..
Katanya sih karena Kila itu dulu ga kasih kuliah..

Herri:
Bukan karena ga dikasih kuliah aja,
Dengar-dengar kabarnya Philips kan berteman dengan Si Marry juga,
mereka katanya pacaran, makanya dilarang…

Deasy:
Pacaran koq dilarang.. kan udah dewasa..?
Entar kalau pangke la lako-lako.. Baba ka doa syafaat PJJ..

Herri:
Bukan masalah pacarannya Deasy… mereka kan sama-sama Karo-Karoo..
Satu Sinuhaji.. yang satunya lagi Sinukaban.. ya jelas dilarang..

Jengok:
Emang Sinuhaji sama Sinukaban ga boleh menikah ya?

Deasy:
Ngok.. ngok.. ega boleh dong.. kecuali sembiring..

Chandra:
Itulah maksudku… apa kita biarkan mereka semakin jauh..
Apa tanggung jawab kita sebagai sebagai Permata.?
Mungkin bukan hanya mereka berdua..
Masih ada barangkali teman-teman kita yang butuh perhatian kita..

Jengok:
Ya.. udah, kalian bicarakanlah dulu..
Aku udah di SMS bapak ni… pulang katanya..

Deasy:
Kau pun udah gede dibawah ketiak bapak terus..
Permata pak bilang.. ini kan positif.. takut kali pun Kila itu..

Herri:
Nanti aku antar Jengok, aku yang tanggung jawab ! Entar lah…

Jengok:
Ya udah, tanggung jawab ya..

Deasy:
Kalau Cuma jawab aku nanti yang jawab..

Chandra:
Kita harus ada aksi nyata, agar kita tidak inklusif..

Herri:
Benar Chan.. aku pikir tak ada salahnya kalau malam ini kita pergi ke Dugem..
Kita sama-sama pergi mencari Philips dan Marry..

Deasy:
Benar Herri, aku pikir juga begitu.. kita ajak Calon Pendeta kita..
Kayanya udah selesai dia PA Moria..

Jengok:
Tapi… aku gimana?
Entar bokapku marah lagi.. pukul sembilan aja pulang dia udah cemas..
Apalagi bisa pulang pagi… ini aja udah 10 kali sms nyuruh pulang…

Chandra:
Pokoknya, malam ini kita sama-sama cari Philips..
Nanti aku yang bilangin ke Mama..

Deasy:
Gitu donk.. ketua Permata yang bertanggung jawab..

Chandra:
Iya lah.. paling di sergang.. tahan kuping aja..

Herri:
Makanya.. Deasy yang salah ni, dulu Philips naksir kamu kan..

Deasy:
Koq aku sih…

Herri:
Makanya.. Deasy tolak dia.. ya begitu..
Jadi gimana, berangkat kita?

Deasy dan Chandra
Ayoo.. yoo..

Herri:
Kalau ketemu, Deasy yang bujuk ya…


SCENE 4

(Ibu Philips datang ke rumah Reni, Vicaris)

Reni:
Eh.. kenapa bi.. malam-malam begini..
Ada apa bi.. koq kam nangis?

Ibu Philips:
Sedih sekali hatiku nak, anak yang udah aku besarkan..

Reni:
Kenapa bik?

Ibu Philips:
Enggak ada rasa hormatnya kepada orang tua.. mbangkang..
Enggak ada rasa rindunya pada orang tua..
Dulu waktu aku lahirkan dia, aku berharap dia menjadi anak yang berguna bagi Tuhan..
Berguna bagi keluarga, jadi galah gedang.. jadi benang penjarumi man kade-kade..
Tapi malah … Oh… (menangis)

Reni:
Aku mengerti perasaan bibik..
Banyak berdoa bik, dan kita serahkan semuanya kepada Dia..

Ibu Philips;
Ya.. nak, Cuma itulah yang aku lakukan..
Aku selalu mohon agar Tuhan kuatkan aku menerima ini semuanya..
(tiba-tiba Bp. Jengok datang menghampiri mereka)

Bp Jengok:
Malam pendeta… apakah ada Si jengok tadi ke sini?

Reni:
Eh.. Kila.., tidak ada Kila.. mereka tadi kan latihan Vokal Grup di rumah Herri..

Bp Jengok:
Ya.. tapi udah gak ada.. aku telpon juga tulalit.. SMS juga ga dibalas..
Kemana mereka ya.. ? Ini anak memang keterlaluan.. dah jam 10 malam ni..

Reni:
Paling ga kemana-mana kila.. entar juga pulang..

Bp Jengok:
Ya.. mudah-mudahanlah..
Eh.. Kam kenapa Nande Philips..?

Ibu Philips:
Si Philips, beberendu…

Bp Jengok:
Tadi kayanya sekilas aku liat di perapatan Rawa Panjang dengan si Marry..
Tapi karena buru-buru cari Si Jengok.. aku lewat saja..

Ibu Philips:
Kalau begitu ayolah kita kesana Turang..
Mudah-mudahan dengan kam dan pendeta ini dia mau pulang ke rumah…

Bp Jengok:
Eta dage turang.. eta Pendeta..
(Pergi bertiga dengan Vic. Reni)
SCENE 5

(Di panggung kelihatan Philips dan Marry tertawa mabuk-mabukan, ada suara mobil menderu, dan klakson mobil)
Philips:
Aku bebas… bebas melakukan apa saja..
Bebas dari Adat Karo.. bebas dari aturan gereja…

Marry:
Tak ada kenikmatan senikmat hidup ini..
Ga nyesel aku hidup…
Woiiii… enak gitu lho…

(Rombongan Chandra Cs.. mendatangi Philips dan Marry)

Deasy:
Hai Philips.. apa kabarnya.. udah lama kita ga ketemu ya..

Chandra:
Hai Marry.. pa kabar Ting.. lama ga muncul?

Philips:
Udahlah Des.., ngapain kalian kesini..

Deasy:
Ya.. kami rindu sama kalian berdua makanya kita kesini..

Philips:
Aku udah ga ada gunanya lagi Des.. udahlah pulanglah..

Deasy:
Siapa bilang Lips.. tanpa kehadiran kalian berdua Permata kita jadi sepi..

Philips:
Pulanglah kalian sebelum aku marah..
Kalian semua anak-anak Tuhan..
Suci.. tanpa dosa..

Herri:
Kita semua orang berdosa Philips..
Tidak ada yang benar seorang pun tidak..

Marry:
Heri.. Heri.. khotbah pula kau..

Jengok:
Kami sayang sama kalian berdua Marry..
Kalau tidak ngapain kami malam-malam datang kesini.. hujan lagi..

Chandra:
Benar Marry… benar Philips..
Justru kami ingin agar kita bisa berkumpul bersama-sama lagi seperti dulu
Bersama-sama latihan vokal grup buat natal kita tanggal 19 ini..

Deasy:
Philips.. sampai sekarang tidak ada yang menggantikan suara Philips suara tiga..
Engkau mungkin masih ingat ketika kita ikut festival di Tambun..

Herri:
Kami rindu kalian berdua Marry..
Kami ingin kita bersama-sama lagi natal ini nampil di gereja..

Philips:
Bohong kalian semua..
Katanya kasih.. gereja itu katanya melayani…
Aku tidak pernah merasakan itu.. malah sebaliknya..
Kejam.. kejam.. pergi kalian..

Chandra:
Philips… kita ini manusia yang lemah..
Manusia yang banyak kekurangan..
Sekuat-kuatnya daya tahan spiritualitas kita..
Suatu saat bisa saja jatuh ke dalam dosa…
Lubang kegelapan … gulita…
Tapi Tuhan itu maha pemurah, penuh kasih..
Percayalah, Dia mengharapkan engkau kembali..

Herri:
Kami ini semua sehabatmu Philips..
Sekali sahabat tetap sahabat..
Percayalah kami sangat sayang sama kalian..
Ingat juga orang tua kita yang selalu bersedih melihat kamu…

Marry:
Jengok, Deasy… pikiran negatifkulah selama ini yang membuat aku semakin jauh dari kalian.. semakin jauh dari Tuhan.. semakin jauh dari keluarga…
Sungguh aku tak menyangka kehadiran kalian..

Jengok:
Kami semua sayang sama Marry… sayang sama Philips..

Marry:
Masihkah kalian mau menerima kami..
Masihkah kalian berikan kami ikut vokal grup natal kita?

Deasy:
Marry sahabatku… (memeluknya)
Udah lama kami menanti kehadiran kalian..
Kami sayang kalian sahabatku…

Chandra:
Ketika kita jatuh.. terkadang kita merasa kitalah yang paling rendah..
Paling hina.. Sembilan puluh sembilan domba di kandang..
Yang satu hilang di hutan.. Tuannya tetap mencari hingga dapat..
Engkau lah domba itu sahabatku..
Kembalilah.. Tuhan, kami dan keluarga sudah lama menunggumu..

(rombongan Bp. Jengok, Reni dan Ibu Philips datang)

Bp. Jengok:
Hei… disini kau ternyata Jengok.. kemana-mana kucari..
HP dimatikan.. SMS ga dibalas…

(melihat ibunya datang Philips langsung mendekap ibunya dan tersungkur dihadapannya sambil menangis)

Philips:
Maafkan aku ma.. maafkan aku ma…

Ibu Philips:
Terimakasih Tuhan…
Engkau mendengarkan doaku…

Philips:
Maafkan aku ma.. aku telah banyak berbuat dosa..
Aku tidak pantas lagi disebut anak mama..
Apalagi disebut anak Tuhan..
Aku telah menyakiti hati mama..

Bp Jengok:
Oooooo… kesini rupanya kalian?
Aku pikir kalian kemana-mana…
Soalnya aku takut… ni contohnya si Philips..
Tapi syukurlah udah mau bertobat..

Ibu Philips:
Terimakasih Tuhan.. Terimkasih…

Reni:
Saudaraku Philips yang kekasih…
Tuhan mendengarkan doa kita semua..
Puji Tuhan engkau sadar akan dosa-dosamu..
Mengakulah kepada Tuhan akan dosa-dosamu
Berjanjilah akan tetap setia di jalan Tuhan..
Sesungguhnya tidak ada manusia yang tidak berdosa..
Tapi Tuhan berfirman dalam Jesaya 1 : 18,
”Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju, sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba”.

Bangkitlah Philips.. kini jalan terbuka bagimu..
Arungilah hidup ini bersama Tuhan kita Yesus Kristus..
Yang kita sambut kelahirannya saat ini..
Selamat Natal.

Drama Natal Tentang Anak Yatim Piatu

Suara Hati Anak-Anak
Naskah: Iverdixon Tinungki

Bagian Pertama :

  1. Di Jendela, seorang anak perempuan dengan lilin yang menyala.
    Sesaat ia tampak sunyi. Tapi kemudian ia Menyanyi.
    Lagu : Hai Kota Mungil Betlehem

Beberapa anak menari di panggung depan. Tarian mereka gemulai dan indah
mengambarkan malaikat-malaikat menyambut kelahiran Yesus. (Catatan : adegan ini
bisa dikembangkan ada tokoh Yusuf dan Maria, Para Majus, ada palungan. Konsep
penggarapannya adalah permainan drama dalam drama).

Tiba-tiba suasana itu dikacaukan bunyi tembakan yang hiruk-pikuk. Penari dan beberapa
anak berlarian kebingungan. Mereka menjerit minta tolong.

Anak 1: Tolong….Tolong… Tolong.
Anak 2: Mama… di mana mama… mama…
Anak 3: Papa Tolong…Tolong kami
Semua : Tolong…Tolong…Tolong.

Setelah usai suasana kegaduhan itu, di panggung depan tersisa sepasang kakak beradik
anak lelaki dan perempuan. Mereka nampak ketakutan di suatu sudut.

Anak Perempuan di Jendela mengucapkan narasi:

Narasi Anak di Jendela :
Ibu-ibu, bapa-bapa, kakak, dan teman-teman, serta adik sekalian, hari ini kita kembali
merayakan hari Natal. Hari Bahagia kelahiran Tuhan Yesus. Di kota mungil Betlehem
Tuhan Yesus lahir untuk menebus dosa dunia. Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk saling mengasihi, saling menyayangi. Tapi, mengapa di sana-sini masih terjadi perang. Disana –sini terjadi kerusuhan, terjadi perkelahian, terjadi pertengkaran, terjadi pembunuhan.

Tidakkah orang-orang ingat, dimana Tuhan Yesus sudah datang untuk mengajarkan kita saling mengasihi.
Mengapa dunia ini begitu jahat, sehingga banyak teman-teman kami, adik-adik kami, menjadi anak-anak terlantar, anak-anak terbiar, anak-anak yang hanya mampu menangis di tengah perang, di tengah kerusuhan, di tengah kemiskinan. Mengapa orang-orang tak mendengar teriakan parau tangis anak-anak itu? Mengapa dunia begitu jahat pada anak-anak. Apakah arti anak-anak di tengah dunia ini. Apakah kami tidak punya tempat untuk mengimpikan dan menjalani hari-hari kami dengan ceria. Lalu bagaimana dengan nasib kami anak-anak, jika orang dewasa, jika orang-orang tua kerjanya hanya berperang, bertengkar dan saling membunuh?

(Menunjuk ke tempat sepasang anak yang ketakutan)
Lihatlah kedua anak itu, mereka adalah bagian dari sekian banyak anak di dunia ini yang menjadi korban perang, korban kerusuhan, korban kejahatan orang-orang dewasa, korban perceraian ibu dan bapak. Kasihan mereka.
(Anak perempuan di jendela itu kemudian pergi. Di panggung yang tersisa hanya sepasang kakak beradik)

Adik: Kakak, mengapa orang-orang itu menembaki mama dan papa kita?
Kakak: Kakak tidak tahu.
Adik: Kalau mama dan papa ditembaki, apakah mereka mati?
Kakak: Kakak juga tidak tahu.
Adik: Mengapa orang-orang itu membakar rumah kita ?
Kakak: Kakak tidak tahu.
Adik: Mengapa kakak bilang semua tidak tahu.
Kakak: Memang karena kakak tidak tahu. Kakak tidak mengerti apa yang terjadi. Kalau orang-orang dewasa saling menembaki, membakar rumah, berkelahi, kakak tidak tahu apa maksud mereka.
Adik: Kakak, orang-orang besar itu jahat ya, mereka membunuh mama dan papa kita!
Lalu kita bagaimana kak. Kita harus ke mana. Siapa yang akan beri makan kita.
Kakak: Berdoalah dik. Berdoalah kepada Tuhan Yesus. Tuhan Yesus akan beri kita makan.
Adik: Tuhan Yesus itu orang dari mana kak?
Kakak: Tuhan Yesus itu Juru Selamat dari surga. Ia akan datang menolong orang-orang seperti kita dik.
Adik: Apakah Tuhan Yesus akan bawa roti kak?
Kakak: Ya.
Adik: Juga bawa nyam-nyam dan permen karet kak?
Kakak: Ya.
Adik: Kalau begitu, ayo kita cari Tuhan Yesus kak. (menarik tangan kakaknya) Ayo kak, kalau Tuhan kasih aku dua permen karet nanti satu biji aku kasih sama kakak. Ayo…
(Mereka keluar Panggung)

Bagian Kedua :

  1. Di rumah sebuah keluarga bahagia.

Dua orang anak Yatim itu berdiri di luar pagar memandang seorang ibu sedang menghiasi pohon Natal.

Ibu: Kristi sini. Tolong bawah bunga itu kemari.
(Kristi masuk membawa bunga)
Kristi: Ini ibu. Pohon Natal ini indah sekali ya bu.
Ibu: Iya. Kita harus bikin pohon Natal yang indah untuk merayakan hari kelahiran Tuhan Yesus. Karena Tuhan Yesus sudah kasih kita hidup yang berbahagia.
Kristi: Ibu, apa ayah akan kasih hadiah pada Kristi di Natal ini?
Ibu: Ya. Pasti, ayahmu akan kasih hadiah karena ayahmu sangat sayang padamu.
Ibu juga punya hadiah padamu.
Kristi: Oh ya. Kristi senang sekali.

(Ayah Masuk)
Ayah: Selamat malam.
Ibu: Eh Ayah datang.
Kristi: Selamat malam ayah.
Ayah: Pohon Natalnya sudah selesai dibuat?
Ibu: Sudah pak.
Kristi: Pohon Natal buatan ibu indah sekali ayah.
Ayah: Pohon Natal itu memang harus indah. Karena pohon Natal itu simbol dari hati kita merayakan hari kelahiran Tuhan Yesus. Tuhan Yesus sudah anugerahkan kita hidup yang bahagia. Jadi kita mesti mencintai Tuhan Yesus dengan hati yang indah pula.
Kristi: Ayah, apakah ayah bawa hadiah buat Kristi?
Ayah: Ada. Ayah memang sudah sediakan hadiah Natal yang indah buat anak ayah tercinta. (Mengeluarkan hadiah dan memberikannya pada Kristi)
Kristi: Terima kasih ayah. (Kristi tampak senang sekali)
Ibu: (mengambil hadiah) Ibu juga berikan hadiah Natal buat anak ibu paling manis ini. (menyerahkan hadiah)
Kristi: Terima kasih ibu. Kristi sayang sama ayah dan ibu.
Ayah: Apakah Kristi punya hadiah buat ayah dan ibu di Natal ini?
Kristi: Kristi juga punya hadiah buat ayah dan ibu, yaitu sebuah lagu :
Menyanyi lagu:
“Bila Aku Besar Nanti” (Lagu bisa diganti dengan lagu lain yang cocok).
Kristi menyanyi sambil menari. Ayah dan ibu ikut menari riang gembira.
Ibu: Terima kasih atas lagu yang indah itu nak.
Kristi: Ayah, ibu, hari ini Kristi ingin mengajak ayah dan ibu pergi mengantar hadiah Kristi buat anak-anak yatim. Kristi punya hadiah untuk mereka dari tabungan Kristi.
Ayah: Aduh. Itu ajakan yang bagus. Ayah setuju. Ternyata anak ayah sangat baik hati. Sikap saling mengasihi dan saling menolong itu adalah sikap yang baik. Kristi ayah bangga punya anak yang suka mengasihi orang lain. Seperti juga Tuhan mengasihi kita, kita harus mengasihi orang lain. Ayo kita pergi.
(Keluar panggung)

Bagian Ke tiga :

  1. Kedua anak yatim di luar pagar masuk panggung depan

Adik: Kita tidak seperti mereka ya kak. Mereka senang punya ayah dan ibu.
Kakak: Kau jangan sedih. Kita memang anak yatim. Tapi Tuhan Yesus mengasihi kita semua tidak ada bedanya. Tuhan tidak saja mengasihi orang kaya. Tapi Tuhan juga mengasihi orang miskin seperti kita.
Adik: Tapi sampai saat ini Tuhan Yesus belum juga antar kita roti dan permen karet.
Kakak: Tuhan Yesus pasti punya cari sendiri untuk kasih kita hadiah Natal dik. Sebaiknya adik banyak berdoa, agar hadiah dari Tuhan Yesus itu cepat datang.
Adik: Kak, ini kan hari Natal. Apakah kita juga bisa merayakan hari Natal seperti anak-anak yang punya orang tua?
Kakak: Kita juga berhak merayakan Natal. Karena Natal untuk semua orang. Tuhan Yesus datang untuk semua umat manusia tanpa membedakan yang kaya dan yang miskin.
Adik: Tapi bagaimana kita harus merayakannya kak, sedangkan kita ini cuma anak jalanan tanpa rumah.
Kakak: Bagaimana kalau kita rayakan di sini saja dik. Kakak punya sepotong lilin. (mengeluarkan lilin dari tasnya).
Adik: Ya. Kita rayakan di sini saja kak.
Kakak : kalau begitu, adik pasang lilin, nanti kakak yang menyanyi.

(mereka berdua kemudian mengatur tempat lilin dan sang adik memasang lilin, sedang kakak menyanyi)
Lagu Kakak : Aku dan Rembulan. (atau lagu lain yang cocok).

Bagian Ke Empat :

  1. Sementara kedua kakak beradik sedang merayakan Natal dengan sederhana di jalan itu, tiba-tiba datang beberapa anak nakal, mereka langsung menganggu.

Rudi: Hai teman-teman, lihat dua gembel itu sedang merayakan Natal.
Yohan: Sudah kita ganggu saja mereka.
Rudi: Ya kita usir mereka.

Kelompok anak nakal itu kemudian mendekati sang kakak dan adiknya.

Rudi: Sedang apa kamu di sini?
Kakak: Kami berdua sedang merayakan Natal.
Yohan: Apa? Apakah pantas merayakan Natal di jalanan?
Adik: Habis, kami tidak punya rumah dan orang tua.
Rudi: Berarti kalian berdua ini gembel ya?
Kakak: Kami bukan gembel, tapi kami ini yatim piatu.
Yohan: Ya sama saja.
Rudi: Kalau begitu kalian tidak pantas merayakan Natal. (mereka kemudian merusak lilin dan tempat kedua kakak beradik itu merayakan Natal) Pergila kalian dari sini. Kalian ini hanya merusak pemandangan di tempat ini. Ayo pergi!

(Kedua kakak beradik jadi takut. Untung kejadian itu sempat dilihat Kristi dan ayah ibunya yang muncul di sana)
Ayah: Hai, apa yang sedang kalian lakukan. Mengapa kalian ganggu anak itu?
Rudi: Habis mereka gembel pak.
Kristi: Rudi kau jangan begitu. Habis kalau mereka gembel, lalu tidak berhak hidup.
Ayah: Betul itu Rudi. Kalian tidak boleh menyakiti orang lain. Apalagi jika orang itu tidak mengganggu kalian.
Yohan: Habis om, mereka kan anak yatim yang cuma mengotori pemandangan di sini. Disini kan bukan tempat orang miskin seperti mereka.
Ibu: Yohan, ayah dan ibumu pasti tidak suka kalau kau bicara begitu. Ayah dan ibumu adalah orang yang terkenal sangat baik hati di kampung ini. Jadi, anaknya juga harus jadi anak yang baik, bukan menjadi anak yang suka menyakiti orang lain.
Rudi dan Yohan: Maafkan kami pak.
Ayah: Nah itu baru anak yang baik. Sekarang kalian minta maaf kepada kedua sahabat baru kalian ini.
Yohan dan Rudi: (minta maaf kepada kakak dan adik) Maafkan kami ya.
Kakak dan adik: Ya kami maafkan.
Kristi: Nah itu baru bagus. Sekarang saya punya hadiah untuk teman baru kita ini. (Memberikan kado) Terimalah ini sebagai hadiah dari kami semua. Isinya ada roti, permen karet dan nyam-nyam. semoga kamu berdua senang menerimanya.
Adik: Pasti kami senang. Inikan hadiah dari Tuhan Yesus.
Kristi: Ya. Karena Tuhan Yesus mengasihi kita semua. Tuhan Yesus mengasihi semua orang tiada bedanya. Makanya, kita juga harus saling mengasihi.
Ayah: Nah, itu baru anak papa.
Adik dan kakak: Terima kasih Tuhan Yesus atas berkatMu ini.

Mereka semua menyanyi
Dan para penari menari dengan gembira.

Tamat

Drama Natal Tentang Dosa

DRAMA NATAL TENTANG KARYA PENYELAMATAN ALLAH.

DRAMA PEMUDA

21 DESEMBER 2021

NARATOR :Dalam Drama ini menceritakan Tentang Pertama Kali Allah Menciptakan Manusia, sampai manusia jatuh ke dalam dosa, karena semakin banyaknya manusia maka semakin banyak juga dosa.
Allah yang awalnya dekat dengan manusia pada akhirnya jadi semakin jauh.
Hal ini karna Dosa yang menjadi pemisah Antara Allah dengan Manusia.
Namun Allah yang adalah Pencipta tentunya tidak ingin Kehilangan Manusia, Allah tidak Ingin Manusia Semuanya Jatuh kedalam Dosa dan menjadi Milik Iblis.
Maka dari itu Allah Bernubuat Lewat Nabi-Nabi, bahwa akan datang seorang penebus Dosa, yang akan menyelamatkan Manusia dari dosa, Agar Manusia dapat kembali bersama- sama dengan Allah di dalam Kerajaannya.
( NARATOR BACA PELAN PELAN LAYAKNYA PUISI )
Tuhan telah menciptakan segala sesuatu yang dapat kita lihat : binatang-binatang, tumbuh-tumbuhan, gunung-gunung, sungai-sungai, langit, bintang-bintang, matahari.
Penciptaan Tuhan yang terakhir adalah laki-laki dan perempuan.
Tuhan menciptakan laki-laki dari debu tanah dan perempuan dari tulang rusuk laki laki.
Perempuan diciptakan Tuhan untuk menjadi penolong dan pendamping laki-laki.
 
( MasukLah Adam Dan Hawa …* Duduk, Berdiri, Jalan2 * )
Narator :       Waktu itu, tidak ada dosa di dunia.
Tuhan memerintahkan Adam dan Hawa untuk beranak cucu dan bertambah banyak, untuk tunduk akan perintah Tuhan dan mereka tidak boleh memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat yang ada di pusat taman Eden.
Mereka diberikan kuasa akan segala ciptaan Tuhan dan diperintahkan untuk memenuhi bumi.
Laki-laki dan perempuan mempunyai kehidupan yang sempurna di taman Eden.
Mereka tidak harus bekerja keras. Disana tidak ada kelaparan, kehausan, rasa sakit dan mereka tidak membutuhkan pakaian. Mereka berkuasa akan ciptaan Tuhan dan menamakan semua binatang.
Namun Apa Yang Terjadi, Manusia melanggar perintah Allah , dan Manusia itu Jatuh Kedalam Dosa. !
 
( IBLIS MASUK )
( Hawa Mulai berjalan mendekati  Pohon yang terlarang, )
 
IBLIS /ULAR   : ( Berbicara seperti Penggoda ) Tentulah Allah Berfirman, ,, Semua Pohon dalam Taman Ini Jangan Kau Makan Buahnya Bukan ??
 
Hawa     : Buah Pohon pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang pohon yang ada di tengah  tengah taman, Allah Berfirman, Jangan Kamu makan ataupun raba Buah itu, nanti kamu mati..
IBLIS/ULAR : ( Berbicara seperti Penggoda )  Sekali Kali kamu tidak akan mati… tetapi Allah Mengetahui , bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.
 
( Sambil Narator  berbicara, Hawa Melakukannya bersama dengan Adam )
 
NARATOR : Perempuan Itu Melihat, bahwa Pohon itu baik untuk di makan dan sedap kelihatannya,
lagi pula  pohon itu menarik hati karena memberi pengertian.  Lalu ia Mengambil dari buahnya dan di makannya, dan di berikan juga kepada suaminya yang bersama sama dengan dia,, dan suaminya pun memakannya.
 
Hawa Makanlah, Enak Rasanya.
Adam : Tetapi Allah Melarang Kita memakannya, karna kita akan Mati.
Hawa : Makanlah, Sekali kali kita tidak akan Mati
 
(Adam dan Hawa Memakan Buah terlarang itu )
NARATOR :Maka terbukalah Mata mereka berdua dan mereka tahu bahwa mereka telanjang lalu mereka mengambil daun daunan untuk menutupi tubuh mereka dan bersembunyi….
 
(Adam dan Hawa bersembunyi di balik Pohon )
NARATOR : Allah Mengetahui bahwa mereka telah memakan buah yang Allah Larang,
Sehingga Akhirnya Mereka Berdua Saling Menyalakan.
 
Adam Hawa Menyuruh Saya Memakannya… ( Teriak )
Hawa : Iblis Menyuruh Saya Memakannya.     ( Teriak  )
 
NARATOR :Lalu Allah Berfirman Kepada Perempuan Itu “ Susah payahmu waktu mengandung akan ku buat sangat banyak dengan kesakitan engkau akan melahirkan Anak Mu, dan Suamimu akan berkuasa di atasMu.  Kemudian Allah Berfirman Lagi Kepada Adam “ Karena Engkau Mendengarkan perkataan Istrimu dan memakan dari buah pohon yang telah ku perintahkan jangan di makan, Maka terkutuklah tanah ,  engkau dengan susah payah engkau akan mencari rejekimu dari tanah seumur hidupmu.
Kemudian Allah Mengusir Manusia itu Dari Taman Eden.
 
(ADAM dan HAWA KELUAR DARI LOKASI DRAMA )
NARATOR : Kemudian Manusia Itu Bersetubuh dengan hawa istrinya dan mengandunglah perempuan itu dan melahirkan Anak pertama Yaitu Kain,, Kemudian Adiknya Habel.
 
( Kain dan habel Masuk di Lokasi drama )
(SAmbil Narator Membaca Kain Dan Habel mempraktekkannya )
 
NARATOR : Kain menjadi Petani dan Habel menjadi gembala kambing Domba.
Setelah beberapa Waktu Lamanya  Maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada Tuhan sebagai korban persembahan ,  habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak  sulung kambing dombanya , yakni lemak lemaknya, maka Tuhan Mengindahkan habel dan korban persembahannya.
 
(Kain dan Habel Meletakkan Korban persembahan yang di buat di Atas Meja yang di sediahkan )
 
NARATOR : Tuhan melihat kesungguhan Kain dan habel sampai kedalaman Hati mereka,
Maka Tuhan mengindahkan  habel  dan Persembahannya.
Dan Tuhan tidak mengindakan kain dan persembahannya.
Lalu Hati Kain menjadi Panas dan Mukanya Muram.
Kemudian Firman Tuhan Kepada Kain  “ Mengapa HatiMu Panas dan MukaMu muram?
Apakah mukamu tidak akan berseri jika engkau berbuat baik,? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik maka dosa sudah mengintip di depan pintu, ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau berkuasa atasnya..
Dan ternyata benar firman Tuhan Bahwa Kain tidak berbuat baik. Kain memanggil Habel adiknya dan akhirnya membunuhnya.
 
Kain Marilah Kita pergi Ke Padang,  ( Kain dan Habel berjalan ),,, Tiba tiba kain Memukul Habel
adiknya lalu membunuhnya.
 
NARATOR : Firman Tuhan Kepada Kain,,, Dimana habel, adikmu itu?…
 
Kain (BERTERIAK ) AKU TIDAK TAHU,, Apakah Aku penjaga Adikku??.
 
NARATOR : FirmanNya, “ Apakah yang telah kau perbuat ini? Darah Adik Mu itu berteriak kepadaku dari tanah.
 
( KAin keluar dari Lokasi Drama )
NARATOR :   Dan Akhirnya Allah menghukum Kain untuk keluar dari tanahnya itu dan hidup mengembara,.sampai di tanah Nod dan menikah dan membuat keturunan, begitu pula Dengan Adam dan Hawa membuat  banyak keturunan Lagi.
Namun Ketika Manusia Itu Bertambah banyak maka bertambah pula kejahatan yang ada di bumi, maka menyesallah Tuhan karena telah menjadikan Manusia di bumi dan hal itu memilukan hatinya.
Allah melihat Bumi sangatlah rusak sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi
Maka Tuhan berfirman “ Aku akan menghapuskan manusia yang telah ku ciptakan itu dari muka bumi, baik manusia, hewan sebab aku menyesal telah menjadikan mereka.
 
( NUH ISTRINYA, ANAK-ANAKNYA MASUK  di lokasi)
NARATOR : Namun Tuhan Melihat ada seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang
sezamannya dan selalu bergaul dengan Allah. Dia Adalah NUH.
Nuh mempuyai Anak bernama Sem Ham dan Yafet.
Tuhan berfirman kepada Nuh untuk membangun sebuah bahtera karena Tuhan akan memusnahkan manusia dengan air bah.
(Nuh dan keluarga tampak membuat sesuatu )
NARATOR : Nuh dan keluarganya membangun bahtera yang sangat besar dari kayu gofir seperti yang Allah Firmankan. Nuh Melakukan Semuanya Tepat seperti yang di perintahkan Allah kepadanya.
 
 
( NARATOR Bunyikan Suara HUJAN DAN GUNTUR )
NARATOR : Tuhan menurunkan hujan selama  40 hari dan air mulai naik dari tanah.

(nuh dan keluarga di dalam baterah, kemudian ada orang orang yang berlagak hanyut ..)


Narator : Semua orang tenggelam kecuali Nuh dan keluarganya.

Selang beberapa menit…

Narator : Setelah Air Bah Surut , Nuh membuat Mesbah dan Nuh mempersembahkan korban pujian karena Tuhan telah menunjukkan kasih setiaNya kepada Nuh dan keluarganya.
(lagu pujian……… )
 
(NUH DAN KELUARGA KELUAR DARI LOKASI DRAMA )
 
NARATOR : Namun Seiring Waktu Kejahatan atau dosa semakin banyak dimana-mana.
Tetapi  Allah Pun tidak ingin terus menerus melihat manusia berada dalam dosa,,,  Dosa telah menjadi Pemisah Antara Manusia dengan Tuhan, maka Allah Adalah Satu-satunya Penebus telah mengirimkan banyak nabi yang bernubuat bahwa Ia akan mengirimkan seseorang yang akan menyelamatkan mereka dari hukuman dosa mereka.
 
Berikut Adalah Nubuatan2 Tentang kelahiran Yesus Dalam Perjanjian Lama.
Nubuat 1 Kitab pertama dalam Alkitab sudah mencatat nubuatan akan kelahiran Yesus.
Nubuatan itu tertulis dalam Kejadian 49:10. Nubuatan yang diucapkan oleh Yakub kepada anaknya Yehuda. Nubuatan itu berbunyi: “Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia (Mesias) datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.
Nubuat 2 : Mikha 5:2. “Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi- Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak
purbakala, sejak dahulu kala.
 
Nubuat 3 nubuatan akan kelahiran Yesus Sang Mesias yang akan menyelamatkan umat manusia. dalam Yesaya 7:14, “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.
 
Nubuat 4 “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita, lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai “(Yesaya 9:6).
NARATOR : ( Dan PUJI Tuhan, Nubuat- nubuat ini di Genapi dalam Perjanjian baru Ketika Yesus Lahir.)
( Masuk Yusuf dan Maria Dari Pintu Samping Gereja, Maria tampak hamil, berjalan sampai ke depan jemaat)
 
Nubuat 5 : Pada Waktu Maria, ibunya bertunangan dengan yusuf ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami istri.
Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama istrinya dimuka umum, ia bermaksud akan menceraikannya secara diam diam, tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu,
Malaikat  Tuhan Nampak kepadanya di dalam mimpi dan berkata,,,, Yusuf anak daud, janganlah engkau takut mengambil maria sebagai istrimu sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus
Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan dia Yesus karena dialah yang akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka.. Hal itu supaya genaplah yang di firmankan Tuhan Oleh Nabi. Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.
 
( Maria dan Yusuf  masuk ke dalam kandang, sambil di iringi lagu tentang kelahiran Yesus, kemudian mengeluarkan boneka dalam perut, dam selanjutnya bertindak seperti memeluk Bayi…sampai musik/lagu yg di putar selesai )
 
NARATOR :  Sesudah Yesus Lahirkan di betlehem  di tanah Yudea pada Zaman Raja herodes, datanglah orang-    orang majus dari timur ke Yerusalem.
 
(  Orang- orang majus masuk dari pintu samping )
Orang-orang majus : ( Berteriak dan bertanya2 kepada Jemaat2 yang duduk )  Dimanakah dia Raja Orang yahudi yang baru dilahirkan itu?    
Kami telah melihat bintangnya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.
NARATOR : Orang-orang Majus Pun Menyembah Yesus yang ada di palungan Maria Dan memberikan persembahan Emas, kemeyang dan mur.

( Semua Peserta Drama Masuk dan Menyembah, kemudian berdiri dan menyanyi “ Hai Kota Mungil Betlehem ‘ ).

Pemeran :
1. Adam dan Hawa
2. iblis
3. Kain dan Habel
4. Nuh, istri nuh,
5. Anak Nuh, Sem ham dan yafet
6. Menantu Nuh, istri anak2 nuh
6. Orang orang yang hanyut saat air bah
7. Yusuf dan maria
8. Orang Majus
9. Pembaca Nubuatan
10. NARATOR

 
 
Yang Harus di siapkan.
1. TAMAN eden
2. KANDANG
3. ARTIBUT BAJU dari daun untuk Adam dan Hawa,
4. Baju untuk kain dan habel layaknya orang2 jaman dahulu, serta memakai ikat kepala, artribut cangkul, dan persembahan2 yg di bawa oleh kain dan habel berupa kardus yang sudah di ukir sesuai kreatifitas.
 
5. Mesbah yang sudah di buat sebelumnya dari triplex berbentuk rumah atau atur sesuai kreatifitas,
 
6, siapkan lagu puji2an yang akan di bawakan Nuh dan keluarga
 
7. Siapkan recorder suara hujan dan guntur
 
8. Siapkan busana untuk Yusuf dan maria sesuai kreatifitas.
 
9. SIAPKAN persembahan orang majus, Ambil kardus saja di bungkus dengan kertas metalik emas dan lain2. Sesuai kreatifitas.
    Penulis. PNT. MEISYE.MUNDUNG S.PD
 
Semoga Bermanfaat…

Drama Natal Tentang Perempuan dan Keselamatan

FRAGMEN NATAL :

“PEREMPUAN DAN KESELAMATAN”

Tokoh – tokoh

Hawa

Maria

Wanita 1

Wanita 2

Wanita 3

Wanita 4

Narator

Narator  :     

Pada mulanya adalah Firman. Firman itu bersama – sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Dialah Allah: pencipta langit dan bumi, laut dan segala isinya. Allah berfirman maka semuanya tercipta: dari yang tidak ada menjadi ada. Sesudah Allah menciptakan semuanya, Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Lalu Allah menciptakan manusia dan menempatkannya di dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Kemudian dari tulang rusuk manusia pertama yakni Adam, Tuhan  menciptakan seorang perempuan. Seorang perempuan yang menjadi penolong yang sepadan bagi Adam. Perempuan itu adalah HAWA, ibu dari semua yang hidup. Kehidupan di taman Eden begitu INDAH, HARMONIS dan DAMAI.

Narator  :

Kehidupan yang indah, harmonis dan damai kemudian rusak oleh karena DOSA, manusia ingin menjadi sama seperti Tuhan. Manusia melawan Tuhan dan tidak menaati perintahnya.

( Adegan Hawa Masuk ~

Melihat – lihat taman )

Narator  : 

Hawa berjalan – jalan dalam Taman itu seorang diri. Ia takjub dan kagum dengan keindahan Taman itu. Betapa hebatnya Tuhan menciptakan semuanya. Lalu Hawapun tiba pada pohon itu. Hawa mendengar bujuk rayu Ular. Ular mengatakan bahwa Hawa tidak akan mati ketika memakan buah itu. Hawa mulai terbujuk. Hawa melihat bahwa buah itu sangat ranum dan pasti enak kalau dimakan. Lalu Ia mengambil buah itu. Ia memakan buah itu dan kemudian pulang, Ia memberikan juga kepada Adam suaminya.

(Adegan Hawa Keluar)

Narator  :

Itulah kejatuhan manusia ke dalam dosa. Manusia telah jatuh ke dalam dosa dan hubungan antara manusia dengan Allah menjadi terputus. Tetapi Allah sangat mengasihi manusia. Dari Hawa yang tergoda, Allah kemudian memilih seorang perempuan yaitu Maria.

(Adegan Maria Masuk )

Narator  :     

Malaikat Gabriel datang menjumpai Maria membawa kabar bahwa Maria adalah wanita yang terpilih untuk mengandung dari Roh Kudus dan melahirkan Yesus sang Juruselamat.  Maria mendengar dan menerima perkataan Malaikat. “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku seperti yang kau kehendaki”. Demikianlah Maria telah dipakai sebagai alat keselamatan bagi segala bangsa karena dari Rahimnya telah Lahir seorang Juruselamat. Lalu bagaimanakah dengan  bagaimanakah dengan perempuan – perempuan masa kini ?

( ADEGAN IBU – IBU MASA KINI )

Wanita 1 :     

(Masuk dengan wajah murung dan sedih)

Natal telah tiba … tetapi kenapa sa sediiiiih sekaliii ? (Menarik nafas panjang, berjalan perlahan seolah memikul beban berat) Semua orang bersukacita di hari Natal seperti ini … tapi kenapa Tuhan??? Kenapa sa justru menderita ??? Bagaimana sa bisa bersukacita kalau uang saja tra punya … hasil jualan tra banyak yang laku … saya haruss berjuangg sendiriii Tuhaaaan …. Saya harus berusahaa sendiriii … saya tidaka sangguuupppp Tuhaann … (adegan menangiisss)

Bagaimana saya bisa gembira … suami sudah meninggal. Entah bagaimana saya punya nasib dengan anak – anak. ??? Mau makan apa untuk besok ? Bagaimana sekolah anak – anak ?? AAhhhhhhh sa tidak bisa bergembira di hari Natal ini. (Terduduk dengan sedih dan muram)

Wanita 2       :     

(Masuk dengan wajah marah – marah kepada anak) Anak kurang ajarrrr … orang tau bicara tapi tra mau dengar. Aduuuhhh sa emosi skaliii … Anak – anak ini sa melahirkan dorang  melahirkan nih stengah matiii skaliii … sa urus dorang sampai dong 4 nih semua su besar tapi karna su besar jadi kapala batu, orang tua bicara tidak mau dengar. Dasaaarr anak –anak kurang ajar,, keadaan – keadaan begini yang bikin tidak ada damai sejahtera natal.  (marah – marah tak menentu)

Wanita 1 :

Ehh ibu … tolong jangan ko ribut kah … saya ini punya banyak masalah jadi kalau ko mau marah – marah silahkan ke tempat lain.

Wanita 2 :

Ehh ibu … ini bukan ko punya tempat toh ?? Ko santai saja … sa tra marah ko juga mooh … saya emosii karna sa punya anak – anak. Jadi masing – masing dengan masalahnya. (Wanita 1 dan wanita 2 masing – masing duduk dengan suasana hatinya yang tidak bersukacita menyambut Natal)

Wanita 3 :

(Masuk sambil menelpon tetapi nomor yang dituju sedang tidak aktif). Adoooohhh ini bapa ini dia su dimana lagi nih?? Kenapa telpon dari tadi diluar jangkauan truss … Bapa nih ada sibuk dengan kerja kah sibuk dengan apa nih ??? Tong mau telpon bagaimana nih ??? Sudah mau dekat natal tapi bapa nih tinggal sibuk sibuk sibuk trusss … nanti pulang baru ko marah – marah kalo tong tra masak… tapi kapaaan ada waktu untuk keluarga ??? hmmm ko tunggu saja eeh bapa,,, saya akan lacak kalau sampai ko sibuk untuk hal lain … maka ko akan liat mama punya kacau … sa akan bikin kacau tidak peduli natal kah ,,, sa tidak ada damai sejahtera kalau natal setiap tahun begini truss … (marah dan duduk agak berjauhan dari wanita 1 dan 2)

Narator  :     

Natal telah tiba tetapi seringkali kecemasan hidup, kemarahan, kejengkelan dan sakit hati membuat kita tidak mengalami sukacita Natal. Natal kita rayakan setiap tahun sementara masalah selalu datang silih berganti tak menentu waktu. Apakah suasana Natal yang meriah dapat mengubah suasana hati yang resah dan gelisah ???

Wanita 4 : (Berpakaian Ibadah – berjalan masuk untuk mengajak wanita 1, 2, dan 3)

Selamat malam ibu – ibu ,,, ini jam untuk ibadah Natal … kenapa ibu – ibu belum siap ?

Wanita 1 :     

Saya tidak bisa pergi, saya tidak mengalami damai Natal karena saya harus cari uang untuk bisa hidup.

Wanita 2 :

Saya tidak bisa pergi, saya tida merasakan damai natal karena saya malu dengan kenakalan anak – anak saya.

Wanita 3 :

Saya tidak bisa pergi, saya tidak merasakan damai Natal karena suami selalu pergi –pergi kerja – kerja dan tidak ada waktu untuk keluarga.

Wanita 4 :

Ibu – ibu, Kristus sudah lahir bagi kita semua, Biarkan Kristus lahir di hati kita. Natal itu yang penting disini nih…(memegang dadanya sendiri – menunjuk ke hati). Bukan soal baju baru atau kue enak tapi hati yang mengucap syukur. Walaupun hidup ini berat (mengangkat wanita 1) … Walaupun hidup ini banyak masalah (mengangkat Wanita 2), walaupun pergumulan silih berganti (mengangkat wanita 3) tapi Yesus lahir untuk kita semua. Dan kita adalah para perempuan yang dipakai sebagai alat keselamatan Allah seperti halnya Maria.

(semua bersalaman dan berdiri )

Drama Natal Tentang Kasih Ibu

“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya”

 

Narator     :   “Pada suatu sore berkumpulah ibu-ibu komplek heboh menceritakan tentang gosip terbaru yang mereka tahu”

*IbuRadit, Ibu Ester, Ibu Naomi danIbu Luna, berkumpul duduk lesehan di panggung*

  1. Radit:   “Eh ibu-ibu, tau ga berita yang lagi heboh di komplek kita ini ?”
  2. Ester:   “Yang tentang Jeng Oki ituya ?”
  3. Radit:   “Iya bener bu”
  4. Naomi:   “Berita apa bu? Saya belum tau”
  5. Luna:   “Saya baru pulang dari Singapore, ketinggalan berita nih”
  6. Radit:   “Itu loh Jeng Oki baru beli rumah sama mobil baru, rumah nya gede banget ibu-ibu”
  7. Luna:   “Pinky swear kitty swear banana cherry strawberry swear ? seriusan bu ?”
  8. Radit:   “Alamak ga percaya dia, ya benarlah bu”
  9. Ester:   “Hebat ya, tapi aneh ga sih ibu-ibu, suaminya kan cuma karyawan bank kecil, terus Jeng Oki kan Cuma diam di rumah, masa bisa secepat itu punya harta banyak”
  10. Naomi:   “Jangan-jangan suaminya ikutan cara pejabat-pejabat sekarang, itu lho yang koperasi”
  11. Luna:   “Korupsi bu, bukan koperasi”
  12. Naomi:   “Tadi kan saya bilang begitu bu”
  13. Radit:   “Eh tapi kita ga boleh sembarangan bu, siapa tau itu bener”
  14. Ester:   “Ssstttssttt, Jeng Oki jalan ke arah sini tuh”

*Jeng Oki berjalan memasuki panggung*

Jeng Oki   :   “OMG Hellooww, rakjel duduknya emperan, ga kece keles, iyuuhh. Sebentar-sebentar saya mau selfie eh groufie dulu, biar upload di facebook with rakjel, yuu ibu-ibu bikin gayanya ‘peace’. Oke nanti saya masukin facebook aah ”

  1. Naomi:   “Eh rakjel apa jeng ?”

Jeng Oki   :   “Rakjel itu rakyat jelata, iyuuhh”

  1. Radit:   “Baah sembarangan kau bilang kami rakyat jelata, jadi kau apa hah ?” (nada emosi)

Jeng Oki   :   “OMG Helloww, selooww aja keles ga usah sensi begityuu”

  1. Luna:   “Eh ibu ini ko ngomongnya sembarangan banget ya”
  2. Radit:   “Mau aku cakar orang ini bah” (emosi sambil berdiri)

Jeng Oki   :   “Eeh eehh jangan dekat-dekat” (menjauh/menghindar)

*Ibu Pendeta masuk*

  1. Pendeta: “Lho lho ada apa ini ibu-ibu ?”

Jeng Oki   :   “Nah ibu kebetulan datang, ini masa saya mau di cakar bu”

I.Pendeta  :   “Nah lho kenapa ibu-ibu ?”

I.Radit      :   “Ibu Pendeta, Jeng Oki ini dari tadi bikin kami emosi, bicaranya itu macam dia yang punya ini portibi”

Jeng Oki   :   “OMG Helloww, ibu Pendeta saya kesini dengan maksud baik ko, saya mau mengundang ibu-ibu ini ke acara syukuran rumahs aya yang baru itu lho bu”

I.Ester       :   “Aah tadi ga ada bilang begitu ko”

I.Pendeta  :   “Yasudah, malu tuh diliatin sama penonton, udah tua ko pada berantem. Saya permisi duluan ya ibu-ibu, mau ada kegiatan”

Ibu-Ibu     :   “Iya mari bu silahkan”

Jeng Oki   :   “Saya juga pergi ya ibu-ibu”

Ibu-ibu     :   “Iyuuhh”

Jeng Oki   :   “Eeh itu punya saya”

*Ibu Pendeta dan Jeng Oki meninggalkan panggung*

  1. Radit:   “Alamak emosi kali aku dibikin Jeng Oki itu”
  2. Luna:   “Sama bu saya juga”
  3. Ester:   “Biasa itu ibu-ibu, kalau orang baru kaya ya begitu”

*masuk Ceu Nomnom dari arah penonton/depan panggung*

  1. Nom:   “Jengkoolll, Jengkooll, bu jengkol bade ? (nawarin penonton). Duh tumben sepi ini yang belinya yah. Eh itu ada ibu-ibu komplek. Jengkol jengkol, bu jengkol nya mau beli?”

I.Luna      :   “Iih saya mah ga suka, ga enak, bau lagi”

  1. Nom:   “Ini mah jengkolnya beda bu, engga bau lagi”
  2. Ester:   “Apa bedanya ?”
  3. Nom:   “Jengkol ceuNomnom mah khas bu, nih nya ada rasa strawberry, jeruk sama anggur bu”
  4. Luna:   “Pinky swear kitty swear banana cherry strawberry swear ?”

C.Nom     :   “Tah kalau rasa apa tadi kata ibu teh ? Pinky, banana sama cherry ya ? itu mah belum ceu nomnom bikin bu”

  1. Naomi:   “Lah Ceu Nomnom mah ada-ada ajalah”
  2. Nom:   “IIh beneran bu, sok coba liat dulu atuh”
  3. Ester:   “Ceu Nomnom kenapa dari dulu jualan jengkol terus ?”
  4. Nom:   “Buat sekolah anak saya bu, oh iya bu, saya mau Tanya bisa ?”
  5. Ester:   “Tanya apa bu ?”
  6. Nom:   “Anak saya mau jadi Polisi, tapi dia mau ambil kuliah hukum duluk atanya, kalau di Maranatha itu dapat beasiswa dari gerejaya bu ? caranya gimana bu ?”
  7. Radit:   “Eh Ceu Nomnom, gaya kali kau mau kuliahkan anakmu, mau jadi Polisi pula, macam mampu aja kau”
  8. Luna:   “Ceu, biaya kuliah tuh mahal tau, belum biaya hidupnya, apalagi di kota besar”
  9. Ester:   “Ibu serius apa becanda ?”
  10. Nom:   “Serius bu, ya anak saya mau coba, kan ga ada yang tau nasib seseorang”
  11. Ester:   “Kalau masalah itu ceu nomnom coba tanya majelis jemaat aja, mereka lebih tau”
  12. Luna:   “Kalau saya boleh saran ya bu, mending anak ibu suruh nikah aja, cari istri yang kaya, gapapa jelek juga bu, dari pada mimpi tinggi-tinggi tapi ga kesampean”
  13. Radit:   “Iya betul itu, macam anaknya pintar aja, lebih baik anak saya deh”
  14. Nom:   “Saya tau kemampuan anak saya bu, makanya saya berani, kok ibu-ibu bukannya mendukung malah menjatuhkan”

*Datang Radit dari arah penonton / samping panggung dengan gaya mabuk sambil nyanyi / dengar musik berjalan menghampiri ibu-ibu*

  1. Nom:   “Ibu, itu bukannya anak ibu si Radit ya ? Yaah lebih baik anak saya lho bu”

Radit        :   “Helloo mama, helloo ibu-ibu, mak bagi hepeng dulu”

I.Radit      :   “Kamu apa-apaan ? Bikin malu mama aja, ayo pulang !* (sambil jewer telinga Radit)

Radit        :   “Ceu Nomnom ke rumah ya radit mau beli jengkol jengkol jengkol”

*Ibu Radit + Radit meninggalkan panggung*

  1. Nom:   “Ya udah atuh bu, saya mau ngider lagi, takut keburu sore” (kemudian meninggalkan panggung)

I.Naomi    :   “Liat ga tuh bu tadi si Radit ? Ibunya hina-hina anak orang eh anaknya malah lebih kacau”

  1. Luna:   “Iya bu, tadi tuh saya pengen ketawa, tapi saya tahan”
  2. Ester:   “Makanya kita jangan menghina orang seperti tadi, jadinya malu sendiri kan. Ya udah yu aah pulang bu, udah mendung”
  3. Luna:   “Iya yu bu”

*Ibu-ibu meninggalkan panggung*

Narator     :    Nah lho penonton, padahalkan sebelumnya mereka kompak membicarakan orang lain, eh ternyata Ibu Radit juga diam-diam dibicarakan di belakang lho. Inilah kehidupan, ketika kita kompak membicarakan orang lain, maka kita juga akan dibicarakan saat kita tidak bersama mereka. Hati-hati ya penonton

                     Beberapa Tahun kemudian …

*Suasana di rumah Ibu Radit*

I.Radit      :   (menangis meratapi tumpukan tagihan utang)

Radit        :   “Ma, aku pulang”

I.Radit      :   “Ga usah pulang kau ! Sana teruslah kau mabuk-mabuk, judi, terus sampe puas kau siksa mama mu ini. Lihat, lihat ini, semuanya tagihan hutang, bayar pake apa ? semua sudah habis kau jual, rumah inipun kau gadaikan cuma untuk mabuk sama judimu itu. Udah puas kau sekarang siksa mama mu ini ?”

Radit        :   “Ma, dengar dulu penjelasanku, itu ma, kalau aku menang judi, bisa ku ganti semua uang mama yang ku pake”

I.Radit      :   “Menang kau bilang ? Kalau menang judi yang kau harapkan, Tuhanpun ga akan kasih kau menang ! Amagoamang, kenapa kau kek gini Radit, lihat anaknya ceu Nomnom udah sukses dia, udah banyak uangnya, kau terus aja begini dari dulu, bisa gila mama kau buat”

Radit        :   “Nah ini yang ga aku suka, dari mulai aku dalam perut mama sampai aku sebesar ini, cuma orang lain terus yang mama urusin, dikit-dikit bandingin aku sama anaknya ceu Nomnom. Ma, aku yang anak mama bukan dia ! Kapan mama mau peduli sama aku ? Kapan mama perhatiin aku ? Mama sibuk terus perhatikan hidup orang, mama sibuk ngomongin orang, sampe mama lupa kalau mama punya aku ! Sekarang udah begini mama salahkan aku ? Mama kemana selama ini ma ? Saat aku butuh mama, mama gak ada, saat aku butuh support mama, mama cuek ! Aku emang anak laki-laki ma, tapi aku juga butuh perhatian mama.” (nada emosi)

I.Radit      :   “Nak, dengarkan dulu mama nak, bukan gitu maksud mama”

Radit        :   “Udahlah ma, semuanya salah aku kan ? mama tau ga gimana perasaan aku ma ?

                     *Nyanyi* Sakitnya tuh disini di dalam hatiku, sakitnya tuh disini melihatmu begini, sakitnya tuh disini pas kena hatiku, sakitnya tuh disini kau tak sayangi aku, sakit, sakit, sakitnya tuh disini.

                     Sakit ma, sakit” (sambil pergi meninggalkan Mama)

I.Radit      :   “Radit, radit, kemana kau nak ? Ooh Tuhan, salah apa aku, kenapa semuanya jadi begini” (sambil membereskan kertas kemudian meninggalkan panggung)

Narator     :   “Hoalaah ko malah jadi menyalahkan Tuhan ya penonton, seharusnya kita selalu ingat dengan ayat alkitab yang mengatakan “Apa yang engkau tabur, maka itulah yang akan engkau tuai”, kita di ingatkan lain kali jangan terlalu sibuk mengomentari kehidupan orang lain, lebih baik kita sibuk memperbaiki kehidupan kita”

*Berkumpul Ibu Ester, Ibu Luna, Ibu Naomi*

I.Ester       :   “Eh ibu-ibu udah denger kabar baru belum ?”

I.Luna      :   “Kabar apa bu ?”

I.Ester       :   “Itu lho bu, katanya si Radit banyak hutangnya dimana-mana, dan katanya nih dia mau di penjara gara-gara ga bisa bayar hutangnya”

I.Naomi    :   “Tuh kan, benar apa kata pepatah “Mulutmu harimau mu”

I.Ester       :   “ Iya bener bu, aah kalau gitu saya ga mau keseringan ngomongin orang lagi deh, takut kena karmanya”

I.Naomi    :   “Iyah bener bu, kita jadikan ini pelajaran buat kita”

I.Luna      :   “Pokoknya kalau salah satu dari kita lupa, kita saling mengingatkan ya bu”

I.Ester       :   “Eh itu ibu Radit”

*masuk Ibu Radit*

I.Radit      :   “Ibu-ibu tolongin saya, saya tau ibu-ibu pasti udah dengar berita tentang anak saya kan ? Saya bingung bu, saya takut, saya harus gimana lagi ?” (nada nangis)

I.Ester       :   “Iya bu, kami sudah dengar, gimana ya bu, saya juga lagi banyak pengeluaran nih, jadi ga bisa bantu ibu”

  1. Luna:   “Saya juga baru aja kemarin pulang dari luar negeri bu, saya telat dapat kabarnya bu, maaf  ya bu”

*masuk Ibu Pendeta*

I.Pendeta  :   “Selamat siang ibu-ibu, sedang apa ini ibu-ibu ?”

I.Naomi    :   “Eh kebetulan ibu Pendeta lewat, ini lho bu kita lagi cari solusi buat bantu selesaikan masalahnya ibu Radit”

I.Pendeta  :   “Ooh bagus itu, sesama saudara seiman sudah seharusnya kita saling tolong menolong, betul tidak penonton ?”

I.Naomi    :   “Kalau boleh saran sih bu, mending ibu minta bantuan ke Ceu Nomnom aja, dia kan udah sukses bu, siapa tau bisa bantu ibu, anaknya juga kan sudah jadi polisi, siapa tau bisa bantu masalahnya Radit”

I.Radit      :   “Tapi apa dia mau bantu saya bu, saya udah sering banget menghina dia”

I.Pendeta  :   “Kita tidak akan tau sebelum mencobanya bu, tapi kalau menurut saya sih Ibu Nomnom pasti mau membantu ibu”

I.Radit      :   “Tapi saya malu bu, saya takut”

I.Pendeta  :   “Ya sudah kalau begitu bagaimana kalau kami antar ibu kesana, gimana ibu-ibu ?”

I.Ester       :   “Iya boleh bu”

I.Pendeta  :   “Ya sudah mari kita pergi bu”

*Para pemain meninggalkan panggung*

*Jeng Oki (berpakaian Asisten Rumah Tangga) sedang beres2/menyapu)

I.Pendeta  :   “Permisi, selamat siang”

Jeng Oki   :   “Selamat siang, eh ibu Pendeta, eh ibu-ibu komplek juga, silahkan masuk bu”

I.Naomi    :   “Hah ? Ibu OMG Hellooww ?

I.Luna      :   “Pinky swear kitty swear banana cherry strawberry swear ? Jeng Oki kerja disini?”

Jeng Oki   :   “Iya bu, sudah 4 bulan saya kerja disini semenjak suami saya di penjara. Oiya ibu-ibu mau bertemu ibu Nomnom atau siapa ya ?

I.Pendeta  :   “Iya kami ada perlu sama ibu Nomnom, ibunya ada bu ?”

Jeng Oki   :   “Ada bu, sebentar saya panggilkan” (kemudian memanggil ibu Nomnom)

I.Luna      :   “Eh ya ampun saya baru tau dia jadi asisten rumah tangga, pantesan dia pindah dari komplek ya, ternyata ketauan korupsi toh” (bisik-bisik ke ibu Ester + ibu Naomi)

I.Ester       :   “Ssstt, kita kan udah janji ga ngomongin orang bu”

I.Luna      :   “Ooh iya saya lupa bu”

*masuk Ibu Nomnom*

  1. Nom:   “Eeh ada ibu-ibu, ada apa bu ?”

I.Pendeta  :   “Begini bu, kami ada perlu minta bantuan, maaf  kalau mungkin sebelumnya kami mendadak datang tanpa hubungi ibu”

C.Nom     :   “Iih atuh ibu Pendeta mah lah kaya ke siapa aja, ini teh ceu Nomnom tukang jengkol tea, ga usah resmi gitu ngomongnya, minta bantuan apa bu ?”

I.Radit      :   “Ceu Nomnom, sebenarnya saya yang mau minta bantuan sama ceu nomnom, sebenarnya saya malu sama ceu nomnom, saya minta maaf ceu” (nangis sambil mau sujud)

C.Nom     :   “Eeh apa atuh ibu, ga usah begini, saya mah udah maafin, saya mah ga ambil pusing omongan ibu-ibu dulu, justru saya bersyukur, itu jadi cambukan buat saya, makanya saya bisa begini, sok atuh ibu mau minta tolong apa ?”

I.Radit      :   “Anak saya ceu, anak saya kerjanya cuma mabuk sama judi, sekarang semua udah habis dia jual termasuk rumah , dia punya hutang dimana-mana, dia mau di penjara ceu kalau sampai dia ga bisa bayar hutangnya. Tolong saya ceu, senakal-nakalnya anak saya, saya ga mau dia di penjara, saya mohon tolong saya” (sambil menangis dan memohon)

C.Nom     :   “Saya turut sedih dengan yang ibu alami, hidup memang terkadang tidak selalu berjalan dengan yang kita harapkan, ibu yang sabar ya, tapi gimana ya bu, anak saya lagi dinas keluar kota”

I.Radit      :   “Tolong ceu, saya mohon tolong saya, tolong ceu”

C.Nom     :   “Ya sudah nanti saya coba hubungi anak saya, tapi saya cuma bisa bantu semampu saya bu, semoga bisa mengurangi beban masalah ibu”

I.Radit      :   “Beneran ceu ? terimakasih terimakasih terimakasih ceu”

C.Nom     :   “Iya bu sama-sama”

I.Ester       :   “Kami juga minta maaf ya ceu nomnom, eh sekarang mah udah jadi Ibu Nomnom ya”

C.Nom     :   “Aah ibu mah bisa aja, dipanggil ceu juga gapapa”

*Ibu-Ibu saling meminta maaf*

I.Pendeta  :   “Nah penonton, kita kembali di ingatkan, bahwa roda kehidupan masih berputar, jangan tinggi hati saat kita berada di atas, dan jangan rendah diri saat kita berada di bawah, seperti ada tertulis dalam Alkitab Pengkhotbah 3:1 “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya”. Percayalah tidak ada usaha yang sia-sia. Tuhan memberkati.”

*mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tokoh, tempat dan kejadian, semua ini hanyalah fiktif belaka*

Drama Natal Yang Membuat Orang Tua Terharu dan Menangis

Narator:  Disebuah kabupaten tinggal sebuah keluarga yang kaya raya, mereka memiliki seorang putri dan seorang putra yang memiliki hobi balapan.

Pada suatu hari . . . .

*Di sebuah taman Daniel duduk menyendiri sambil memainkan gadget, kemudian datang ke-2 temannya*

Matius  :  “Woy bro, ngapain lo disini ?”

Daniel   :  “Nunggu cewe gue, kalian dari mana ?”

Yoel       :  “Kita abis footsal nih, eh gue baru inget, nih tadi gue dapet brosur ini dari temen gue”

     (nyodorin brosur)

Daniel   :  “Apaan ini bro ?”

Yoel       :  “Itu katanya mau ada balapan motor di  pertengahan desember ini”

Daniel   :  “Wah gue harus ikut nih”

Matius  :  “Yoi bro haruslah, jangan kalah sama Leo, soalnya gue denger dia udah daftar”

*muncul Maria*

Maria    :  “Abang, maaf ya aku lama… Eh ada kalian juga”

Daniel   :  “Lo lama banget sih, lo tau ga gue disini nunggu lo lama banget”

Maria    :  “Maaf, tadi di jalannya macet bang”

Daniel   :  “Hah macet ? sejak kapan kota kecil gini macet ? Lo bohong kan sama gue ?” (nada marah)

Matius  :  “Bro bro, slow dong, kasian cewe lo, baru dateng udah lo bentak-bentak”

Yoel       :  “Yoi, kasian tuh liat mukanya, lama-lama lo bisa ditinggalin dia bro”

Daniel   :  “Haha ditinggalin ? mana mungkin, rugi dia ninggalin gue, siapa coba yang mau ninggalin

     cowo ganteng kaya gue ? Iya kan penonton ?”

Matius  :  “Okelah, kita balik ya, lanjut aja acara kalian”

Yoel       :  “Maria, kita duluan ya”

Maria    :  “Oh iya, hati-hati ya”

*Matius dan Yoel meninggalkan panggung*

Maria    :  “Itu brosur apaan bang ?”

Daniel   :  “Baca aja sendiri” (nada jutek)

Maria    :  “Ooh balapan, abang mau ikutan ?”

Daniel   :  “Iyalah, masa gue ga ikut”

Maria    :  “Tapi bang, ini acaranya seminggu sebelum Natal, abang pasti ga di ijinin”

Daniel   :  “Apaan sih lo, apa hubungannya balap sama natal ? balap itu lebih utama, lagian kan ga pas

    natal ini ko balapannya”

Maria    :  “Tapi bang”

Daniel   :  “Aah udahlah ga usah bawel”

*muncul Leo, Juna dan Riko*

Juna       :  “Wah wah, liat bro, pasangan yang katanya paling akur eh lagi berantem nih kayanya” (nada

     gagap)

Riko      :  “Haha ini sih namanya bukan akur”

Leo        :  “Maria, dari pada lo terus dibentak-bentak dia mending lo sama gue”

Daniel   :  “Eh ngapain lo godain cewe gue ?”

Leo        :  “Bro, gue ingetin ya sama lo, cewe tuh diciptakan untuk dicintai, diperlakukan dengan baik

     dan lembut, lah lo malah bentak-bentak cewe lo”

Maria    :  “Udah-udah bang, ga usah di tanggepin”

Daniel   :  “Kenapa ? Seneng lo di godain ?”

Maria    :  “Bukan gitu bang”

Juna       :  “Kan kan, udah Maria mendingan lo pacaran sama gue aja” (nada gagap)

Daniel   :  “Eh gagap, diam ya lo”

Leo        :  “Eh Daniel, lebih baik dia, walau gagap dia bicara baik-baik, dari pada lo, bisa ngomong

     lancar tapi malah lo pake buat marah-marah, bentak-bentak cewe pula”

Riko      :  “Udah-udah kayanya gilanya kambuh deh, mending balik yu, dari pada menular nanti haha”

*Leo, Juna, dan Riko meninggalkan panggung*

Daniel   :  “Ini semua gara-gara lo, gue mau balik, lo balik sendiri” (Daniel meninggalkan panggung)

Maria    :  “Salah lagi salah lagi, penonton ? kenapa sih perempuan itu selalu disalahkan ?” (muka

     manyun)

*muncul Lea dan Ester*

Lea         :  “Maria, ngapain kamu sendirian disini ? ko muka kamu sedih ?”

Ester     :  “Pasti abis berantem lagi ya ?”

Maria    :  “Iya, aku bingung, dikit-dikit selalu aku yang disalahin, di bentak-bentaklah, siapa coba yang

     ga sedih, hal kecil sering banget dibesar-besarkan, aku cape kalau terus kaya gini, orang lain

     pacaran ko ga sesusah aku”

Lea         :  “Emang sih, ya dimana-dimana kita itu mencari orang yang bisa menghargai kita, bukan

     malah sebaliknya”

Maria    :  “Aku pengen putus, tapi gimana caranya, aku takut”

Ester     :  “Ya udah, kamu bilang lewat telpon aja, ya apapun resikonya kamu harus siap”

Maria    :  “Iya nanti aku coba deh”

Ester     :  “Ya udah balik yu, udah sore juga nih”

*Maria, Lea dan Ester meninggalkan panggung”

*suasana di rumah* (kaka sedang duduk sambil membaca majalah)

Daniel   :  “Woyy ka”

Kaka      :  “Hhmm”

Daniel   :  “Ka ! Denger ga sih lo ?”

Kaka      :  “Iya kaka denger dede, kenapa sih baru dateng udah marah-marah ?”

Daniel   :  “Papa sama mama mana ?”

Kaka      :  “Ada di kamar kayanya”

Daniel   :  “Pa, Ma” (teriak memanggil)

Mama   :  “Kenapa sih de, suaranya pelanin dikit kek, papamu lagi tidur, nanti kebangun kena marah

     lho”

Daniel   :  “Ma, bulan ini aku mau ikut balapan motor, tapi motor aku kurang bagus buat balapan, aku

     minta motor balap yang baru, biar aku bisa menang” (nada merayu)

Mama   :  “Nak, bulan ini kan mendekati natal, jangankan untuk motor balap, untuk balapannya aja

     mama ga ijinin kamu buat ikut”

Daniel   :  “Apa ? ga bisa gitu dong ma, pokoknya aku harus ikut, musuh bubuyutan aku ikut ma, apa

     kata mereka kalau aku ga ikut ?” (nada emosi)

Papa      :  “Dede, mama, kenapa sih ribut-ribut ? papa lagi enak tidur malah ribut” (datang dengan

     busana tidur *kaos+sarung*)

Mama   :  “Tuh de bilang langsung sama papa kalau berani”

Daniel   :  “Pah, aku minta motor balap yang baru dong”

Papa      :  “Ini bulan apa ? Desember kan ? Desember tuh banyak pengeluaran papa, udah pake motor

     yang ada aja, kalau ga pinjem motor pa’satpam tuh yang honda 700, lagian ganti motor buat

     apa coba ?”

Daniel   :  “Pah, aku serius, pokoknya ku minta motor balap buat balapan bulan ini, aku ga mau tau

     pokoknya harus !”(nada keras+bentak)

Papa      :  “Lah lah kenapa jadi kamu yang bentak papa ? Pokoknya papa bilang ngga ya ngga, lagian

     bulan ini Natal, orang lain sibuk persiapan natal lah kamu malah mau balapan”

Daniel   :  “Papah pelit, papah egois, papah pelit !!” (nada marah)

PP          :  “Diam kamu !! Ini yang kamu pelajari di sekolah ? ini yang kamu pelajari dipergaulanmu ?

     semakin besar bukannya semakin dewasa, malah semakin berani kamu bentak orang tua”

Mama   :  “Pah udah-udah pah, dia lagi emosi, papah jangan ikut emosi. Nak, udah ya sayang mending

     kamu istirahat ya”

PP          :  “Ma, bikin makanan buat papa, gara-gara anak satu ini saya jadi lapar”

*Papa dan mama meninggalkan panggung*

Daniel   :  “Kalau aku yang minta selalu ga dikabulin, bagian kaka, anak kesayangan selalu dikabulin”

     (teriak ke arah papa+mama)

Kaka      :  “Lah ko jadi bawa-bawa kaka ? Kamu harusnya intropeksi diri de, ini mau natal, masa kamu

     mentingin balapan. Semakin hari kamu semakin aneh tau ga, bicaranya dikit-dikit marah,

     pergi pagi pulang malam”

Daniel   :  “Cuma balapan, yaelaa ka balapan kecil, ga akan sampai bikin celaka ko, parno banget sih”

Kaka      :  “De, ga ada yang tau kamu bakalan celaka atau ngga, kamu tau setiap hari kamu pulang

     malam, papa sama mama tuh khawatir sama kamu, tapi sikapmu gimana ? ditelpon malah

     ga mau jawab, kenapa ? malu ? takut dibilang anak mami ? iya ?”

Daniel   :  “Yaiyalah itu kaka tau”

Kaka      :  “De, kamu mikir dong, papa sama mama tuh sayang sama kamu, kangen sama kamu yang

     dulu, bukan yang sekarang, pulang-pulang langsung masuk kamar, maenan gadget, cuek pas

     disapa, inget de, ini rumah bukan kost-kostan yang cuma buat tidur dan mandi, di dalam

     rumah ini ada orang-orang yang sayang sama kamu”

Daniel   :  “Aah apaan sih, bodo amat, yang penting gue tetep mau balapan, gimanapun caranya gue

     harus ikut !” (pergi meninggalkan panggung)

Kaka      :  “De, de, tunggu, eh mau kemana” (menyusul keluar panggung)

Narator:  “Inilah gambaran kehidupan remaja saat ini, mereka terlalu sibuk dengan kegiatan diluar rumah, bahkan waktu untuk sekedar berkumpul dengan keluargapun sulit dilakukan. Kita mulai sibuk dengan kegiatan masing-masing, sibuk dengan gadget masing-masing, hingga akhirnya kita melupakan kebersamaan yang sesungguhnya. Pergaulan yang buruk dapat merusak kebiasaan yang baik, bahkan membuat kita tidak menghormati orang tua kita”

Narator:  “Waktu balapan pun tiba, orang tua Daniel pergi meninjau tempat kerja mereka, sedangkan

     Daniel diam-diam mengikuti balapan motor tersebut.

     Eeh eh penonton, apa yang terjadi ?”

*TU tergeletak ditengah panggung dikelilingi teman-temannya*

Matius  :  “Bro, lo udah telpon keluarganya belum ?

Yoel       :  “Udah, tadi gue udah telpon kakaknya”

*Papa+Mama bejalan dibawah panggung, melihat ke arah panggung seolah jarak tak jelas*

Mama   :  “Pah, itu ada apa ya rame-rame ? ko perasaan mama ga enak ya”

Papa      :  “Ooh itu tempat balapan ma, sering disini ada acara itu”

Mama   :  “Ooh gitu” (HP berdering) “Bentar pah, ada telpon. Halo ka, ada apa ?”

Kaka      :  “Ma, mama, dede ma” (nada nangis)

Mama   :  “Dede kenapa ka ? kaka kok nangis ?” (panik)

Papa      :  “Kenapa ma ?” (tanpa suara, hanya ekspresi)

Kaka      :  “Dede barusan kecelakaan dibalapan ma”

Mama   :  “Apa ? Dede kecelakaan ? Dede sekarang dimana ka ?

Kaka      :  “Dede masih ditempat balapan ma, tempatnya ga jauh dari kantor papa, mama cepetan

     kesana”

Mama   :  “Iya iya ka” (matikan telepon)

Papa      :  “Dede kecelakaan dimana ma ?”

Mama   :  “Pah, dede kecelakaan di tempat balapan, jangan-jangan tadi tuh dede pah”

Papa      :  “Apa ? Ya udah ayo kesana”

*Papa+mama ke atas panggung*

Mama   :  “Dede, dede, bangun nak, ini mama sayang, bangun”

Papa      :  “Kenapa kalian diam saja ? Dimana panitianya ? Sudah telpon ambulance belum ?”

Matius  :  “Sudah om sebentar lagi datang”

Daniel   :  “Mama, papa, maafin dede ya, maafin dede ga denger nasehat papa sama mama, maafin dede

     ya ma, pa, dede takut ma, dede takut mati” (ngomong terbata-bata)

Mama   :  “Iya de gapapa sayang, dede jangan takut ya, papa sama mama ada buat dede, dede pasti

     baik-baik aja ko” (nada sedih)

Mama   :  “Dede bangun de, dede bangun, dede jangan tinggalin mama de” (nangis histeris)

Teman2:  “Daniel bangun, danieelll bangun nil, Lo jangan pergi nil” (nangis+panik)

Papa      :  “Ayoo bantu om angkat Daniel”

Teman2:  “Iya om”

* Daniel diangkat keluar panggung*

Narator:  “Ingatkah kita dengan ayat alkitab Efesus 6:1-3 yang mengatakan “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu–ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.” Kita kembali diingatkan bahwa dalam keadaan apapun, situasi seburuk apapun, keluargalah yang ada untuk kita, orang tualah yang selalu mengkhawatirkan kita, orang tualah yang selalu memberikan kasih sayangnya pada kita tanpa batas. Tapi bagaimana sikap kita kepada orang tua kita ? Kita justru melawan nasehatnya, mengacuhkan nasehatnya, bahkan berkali-kali kita tidak menghormati dan menghargai orang tua kita. Inilah akibat yang dialami Daniel dari sikapnya terhadap orang tuanya, ia jatuh kedalam keputusannya sendiri, bahkan akhirnya ia pun tidak bisa merayakan Natal seperti tahun sebelumnya.”

*Di gereja suasana natal, anak-anak berkumpul, kecuali Daniel dan keluarganya*, Maria dan Leo poisisi berdekatan*

Matius  :  “Selamat natal guys”

Juna       :  “Selamat natal bro” (nada gagap)

*datang Daniel dan Keluarga*

Yoel       :  “Bro, lo udah bisa ikut natal ?”

Papa      :  “Sebenernya dokter belum mengijinkan, tapi dia memaksa, katanya dia tidak mau

     melewatkan malam natal di rumah sakit”

Daniel   :  *(kondisi tangan kiri digendong (cedera), mulut setengah diperban, kemudian seolah

     menulis dikertas, dan diserahkan pada kaka)*

Kaka      :  “Karna jahitan di bibirnya belum kering, jadi kalau mau bicara dia lewat tulisan”

Juna       :  “Bro, lo ngejek gue gagap sih, jadinya lo lebih parah dari gue kan, aahh ga bisa ngomong lo ha

     ha” (nada gagap)

Kaka      :  “Daniel bilang, buat semuanya maaf atas semua kesalahannya selama ini, memang

     penyesalan selalu datang terakhir, terutama buat Leo dan Maria, Daniel bilang maaf banget

     buat semua kesalahan Daniel sama kalian”

Leo        :  “Iyah gapapa, gue juga minta maaf ya, sekarang Maria jadi pasangan gue, yaa lo sih

     nyia-nyiain dia hehe”

Juna       :  “Sudah jatuh eeh eeh” (nada gagap)

Teman2:  “Sudah jatuh eh tertimpa tangga”

Juna       :  “Nah itu maksudnya” (nada gagap)

Papa      :  “Ya sudah itu urusan kalian anak muda, yang penting sekarang kita sama-sama ambil

     pelajaran dari kejadian ini, jangan sampai kejadian yang sama terulang lagi, kita sama-sama

     belajar buat jadi lebih baik lagi ya”

Teman2:  “Siap oom”

Papa      :  “Ya sudah, mari masuk gereja, acaranya sudah mau mulai”

*Para pemain hendak meninggalkan panggung*

Juna       :  “Eeh eh tunggu dulu, ada yang lupa” (nada gagap)

Yoel       :  “Kenapa lagi Juna ?”

Juna       :  “Belum ngucapin selamat natal sama penonton” (nada gagap)

Papa      :  “Ohh iya ya, om juga lupa”

Semua  :  “Selamat Natal untuk semua jemaat, Tuhan Yesus memberkati”

 *mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tokoh, tempat dan kejadian, semua ini hanyalah fiktif belaka*

Teks Drama Natal Bahasa Batak

Drama Natal bahasa batak

                                                                ”  Pertobatan di lapo Tuak Bandar Marisi ”

Babak I
Prolog: Nang pe leleng hita dipangarantoan tontong do sai adong rohatta naeng mulak tu huta, tar songon i do tong na masa di sahalak bawa na margoar si Niel, di na mulak ibana tu huta langsung ma siNiel manjumpangi dongan na di lapo tuak jala pintor ditraktir do dongan na na adong dilapo i. naung songoni pe angka ama na adong dilapoi ,pola do tarlalap nasida sampe so diingot do naung jonok di ari natal ( parningotan ari hatutubu ni Tuhan Jesus).

(mardalan ma si Niel sian jolo ni lapo tuak na adong di hutai, akka parlapo marende sambil minum tuak)

Dugul    : Ai boha do lae, tambahi tuak mi, asa lam tiur sude akka sitaoni !

Jait        : ah.. Sae,, adong2 do laetta si Dugul on.

Dugul    : ha.. Ha.. Mangattusi ma ho, asam lam posi rasa ni tuak on !

Bonga    : Bah… Ai laetta si Niel do mardalan i kan ?

Dugul    : Ai.. Ido si Niel , horas lae ?

Niel        : Horas.. Horas… horas ma sude di hamu !

Tombar  : Songon na mulak hamu tu huta, ai nalao mangoli na ma hamuna ?

Jait           : Bah…    Sotung ibotokhu si cantik manis i itender2 ho tongam ?    So hujanggola annon                         sisilonmi !

Niel          : Eh.. He… Satua  naso magodang on ! I etong ho hu sangko  ibotomi ,
, dang level hu i, apalagi sian keluarga na pogos tarottokon songon ho, palias i

Dugul       : asing2 ma gayam Niel ,ahado puang maksudmu ?
Na i etong ho do satua   sude akka jolma na dison, akka si allang lappet do on, bea ?                            Sataon    dope  ho puang di jakarta nga ginjang roham, apala au nga 20 taon ni,  pulo                            batam nimmu, jakarta, dohot amerika nimmu, dang hea dope hudalani, alai ni passip-sip                      do,

Dotur       : bah… Bah.. Sotung gabe ribut hita alani si Niel on, ia niahuppon on tu binaga an !

Niel           : Ai aha do nimmu ?
Ikhon hormat do hamu sude tu jolma songon au, pengusaha sukses sian huta on, iboto                           hamu doi ?

Jait            : ah.. Talmis ni bibir ni on ?

Niel            : eh.. He..  Loja au marbada dohot akka si oto2 !  Parkode !  Baen tuson tuak Drum ?

Parkode    : amanta on pe bawa, sian dia do luluan saDrum tuak ! Sajaregeng na ma ?

Niel           
: I pe taho! Baen dohot lappet sagoni ,asa i tanda halakhon pengusaha muda na margoar                         si Niel anak Jakarta bung !

Parkode    : Bah.. Nga ikhon sajuta bayaran on muna tuson ?

Niel            : sajuta do Nimmu, samiliar pe huagarar sonari !

Jait             : ido attong anggo songon on, las maroha marnida ho ?

Niel            : baem ma, atur ma isi !!!!

Parkode   : Ai songonon do nian bah angka dongan  … , las do nian rohangku molo habis    jualanku,  alai holan na ganup ari,ganup borngin  do hamu di lapoon , ai ndang diboto hamu marsogot na ma Natal , ima di ari hatutubu ni Tuhan Jesus ? Ai lasso adong do bereng tingki muna dohot angka gelleng muna  .

Untung     :   Boa nimmu Parkode ??? holan tensi on do ho huida !

Dotur        : Toho do tutu , ndang na muruk parkode on , ai holan na maup – aup di lapoon do hita . sampe so taingot be lao Natal nama marsogot . sipatu baru  ni anakku pe so huboto manang naong adong . hape hu Tuak adong do hepeng.

………Situasi dalam kode….dalam kondisi marpikkir mangarimangi angka pangalahona be….

Niel          :  I ma da tutu , mulak pe au sian Jakarta nalao manopot na tua-tua Ido lao mar Natal . hape pintor hu lapo do au . So  huboto dope sehat do manang ndang natua – tua i.

Inanta ni parkode :  Makanya !!!  Kalian sih …. Greja …greja dong ,,, jangan judi , mabuk   melulu……( sambil jalan dan langsung pergi )

Untung   :  Ai di do inantaon pe boru-boru.. ipe jolma lao tobat nungga di lesengi muse.. hmm

Jait         ; nungga apalah sataon nabolon on ndang hea dais au tu gareja , manang aha pe namasa di gareja ta , so hoboto.. nanggo apalah  di Natalon nian iba marminggu..

Niel        : Maksudmu Jait di natal on ho marminggu jadi dung salpu natal laos absen ma muse , ulangkononmu ndang marminggu be ?

Jait        :   Ahh … ndang songoni . naung lam bagas do hu pingkiri . Umur lam matua hape pangalaho sai lalap di parlalapan , molo sandabuon situtu nama au martobat . jala inatta soripada dohot diangka gellengku boanonku nama tu parmingguan. Ai nungga  mardosa hape au selama on.

Dugul     :  Au pe hu solsoli do diringku nuaeng , hurangionku nama na minum on . somalna 5 galas , gabe 5 teko ma ….. ehhhh …. Salah gabe 2 galas do maksud hu.!!!  Hu partangiangan pe so hea o au ,maila do nian iba . nunnga maila au mangida ianakku be bah….

Dotur      : Ahhhh… nungga tarlalap hape hita selama on .. Antong molo songoni marjanji ma hita ama na di huta on . ingkon rajin nama hita tu partangiangan dohot tu parmingguan jala ingkon gabe Ama si tiruon ma hita di huta on tarlumobi ma dibagas ta be … ate … boha do pendapat ta ?

Niel           :   Nungga denggan I . au pe mulak majo tu jabu ,asa hu topot majo natua-tuakku ate!

Parkode    : Molo songonon las maroha . tiga-tiga pe laris jala kode pe hatop ma tutup . istirahat pe  ndang targanggu , lao mula ulaon tu marsogot. Daging niba pe sehat ma .

Untung      : Pintor tainum ma tuakkon asa hatop habis , jala pintor bayar ma ma Niel asa mulak hita.

Niel           : Oke …… beres ma I !!!!!!!!!!!!!

Inanta ni parkode :  tapi sebelum amang sekalian Pulang kita nyanyi dulu dong , Lagu                      nya

                                                 “  KU SUKA MENUTURKAN  “

Dugul       : Nauli buat gitar i , asa hurabbass……

                                          

“ KU SUKA MENUTURKAN “

Ku suka menuturkan , cerita mulia

Cerita Tuhan Jesus , dan cinta kasihNya

Kusuka menuturkan , cerita yang benar

Penawar hati rindu , pelipur terbesar

Ku suka menuturkan , kusuka memasyurkan

Cerita Tuhan Jesus , dan cinta kasihNya

Ku suka menuturkan , cerita mulia

Yang sungguh melebihi , impian dunia

Kusuka menuturkan , semua padaMu

Sebab cerita itu , membawa slamatku

Ku suka menuturkan , kusuka memasyurkan

Cerita Tuhan Jesus , dan cinta kasihNya

Ku suka menuturkan , cerita mulia

Setiap ku ulangi , bertambah manisnya

Kusuka menuturkan , sabdaNya yang besar

Dan yang belum percaya , supaya mendengar

Ku suka menuturkan , kusuka memasyurkan

Cerita Tuhan Jesus , dan cinta kasihNya

Ku suka menuturkan , cerita mulia

Pun bagi yang percaya , tak hilang indahnya

Dan nanti kunyanyikan , di sorga yang kekal

Cerita termulia , yang lama kukenal.

HORAS…. HARAS….HORAS….

SELAMAT ARI NATAL 25 DESEMBER 2021

&

TAON BARU 1 JANUARI 2022

Silahkan di copy paste !!! 

nama pemeran bisa diganti dan alur cerita tinggal menambah resep .

Sekian informasi seputar 10+ Naskah Drama Natal Pemuda dan Anak Sekolah Minggu. Semoga bermanfaat. Salam.

Kata Kunci

drama natal, drama natal, drama natal, drama natal, drama natal, drama natal, drama natal, drama natal, drama natal pemuda, drama natal pemuda, drama natal pemuda, drama natal pemuda, drama natal pemuda, drama natal pemuda, drama natal pemuda, drama natal pemuda, drama natal pemuda, drama natal pemuda, drama natal pemuda, drama natal pemuda, drama natal pemuda, drama natal pemuda, drama natal pemuda, drama natal anak sekolah, drama natal anak sekolah, drama natal anak sekolah, drama natal anak sekolah, drama natal anak sekolah, drama natal anak sekolah, drama natal anak sekolah, drama natal anak sekolah, drama natal anak sekolah, drama natal anak sekolah, drama natal anak sekolah, drama natal anak sekolah, drama natal pemuda anak, drama natal pemuda anak, drama natal pemuda anak, drama natal pemuda anak, drama natal pemuda anak, drama natal pemuda anak, drama natal tentang pergaulan anak muda, drama natal anak sekolah minggu, drama natal anak sekolah minggu yang lucu, drama natal apakah hidup ini adil, drama natal anak rantau, drama natal anak yatim piatu, drama natal adalah, drama natal untuk anak sekolah minggu, drama natal singkat anak sekolah minggu, drama natal untuk anak remaja, drama natal tentang corona, drama natal tentang covid, drama natal tentang cinta, naskah drama natal tentang covid 19, teks drama natal tentang covid 19, naskah drama natal tentang covid, drama natal tentang dosa, drama natal tentang damai, drama natal di tengah pandemi, drama natal singkat dan menarik, drama natal sedih dan lucu, drama natal singkat dan lucu, drama natal perempuan dan keselamatan, drama natal damai di hati, drama natal tentang kehidupan sehari hari, drama natal tentang imanuel, naskah drama natal tentang imanuel, drama natal kaum ibu, drama natal kasih ibu, drama natal manusia jatuh kedalam dosa, drama natal tentang kasih persaudaraan, drama natal tentang kenakalan remaja, drama natal tentang keluarga, drama natal tentang kasih, drama natal tentang kesederhanaan, drama natal keluarga, drama natal kelahiran yesus, drama natal kejatuhan manusia kedalam dosa, drama natal lucu, drama natal lucu bahasa batak, drama natal muda mudi, drama natal monolog, drama natal sekolah minggu tentang kasih, drama natal sekolah minggu tentang sahabat, drama natal sekolah minggu, drama natal yang membuat orang tua terharu dan menangis, drama natal sekolah minggu pdf, drama natal sekolah minggu 2022, naskah drama natal tentang kasih, naskah drama natal tentang pertobatan, naskah drama natal tentang keluarga, naskah drama natal tentang persatuan, naskah drama tentang natal, drama natal tentang pengharapan, drama natal tentang persaudaraan, drama natal tentang pertobatan, drama natal tentang persahabatan, drama natal tentang penyertaan tuhan, drama natal tentang pemulihan, drama natal tentang penciptaan, drama natal tentang profesi, drama natal tentang pandemi, drama natal tentang rendah hati dan setia, drama natal remaja, drama natal remaja lucu, drama natal remaja kristen, drama natal remaja 2022, drama natal sedih, drama natal singkat, drama natal singkat 6 orang, drama natal sedih bahasa batak, drama natal tentang terang, drama natal terbaru, drama natal tema imanuel, drama natal pemuda terbaru, drama natal untuk pemuda, drama natal umum, drama natal yang mendamaikan,

Leave a Comment